Mohon tunggu...
Agustinus Wahyono
Agustinus Wahyono Mohon Tunggu... Arsitek - Penganggur

Warga Balikpapan, Kaltim sejak 2009; asalnya Kampung Sri Pemandang Atas, Sungailiat, Bangka, Babel, dan pernah belasan tahun tinggal di Yogyakarta (Pengok/Langensari, dan Babarsari). Buku tunggalnya, salah satunya adalah "Belum Banyak Berbuat Apa untuk Indonesia" (2018) yang berisi artikel non-fiksi dan berstempel "Artikel Utama" di Kompasiana. Posel : agustinuswahyono@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Keadilan dari Musibah

31 Oktober 2018   19:26 Diperbarui: 31 Oktober 2018   21:01 445
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dalam sebuah musibah, antara korban meninggal, cedera, dan selamat memang seketika bisa sekaligus biasa dikaitkan dengan timbangan keadilan hidup semesta. Persoalannya, sering kali, "keadilan" itu pun bias. Ada ambiguitas paradoks yang serta-merta muncul di permukaan. Padahal, segala sesuatu di antara selamat-celaka itu tidaklah patut justru menjadi ironi dalam tatanan kemanusiaan yang hakiki.

Sepatutnya tidak terjadi ironi. Semakin dekat dengan Tuhan, cinta-kasih justru semakin terungkap dalam tindakan dan perkataan yang sepadan. Korban yang meninggal atau cedera bukanlah hukuman jika dibandingkan dengan korban yang selamat.

Sepatutnya pula, keselamatan korban tidaklah dirayakan besar-besaran ketika kedukaan korban lainnya sedang melanda segenap keluarga besar. Terlalu picik jika bersyukur atas keselamatan itu bersamaan dengan bercucuran duka atas meninggal dunianya pihak lain.

Dan, sering-seringlah berpikir secara waras-umumnya dengan menganggap bahwa korban-korban musibah apa pun sejatinya adalah keluarga kita sendiri. Bagaimana jika keluarga kita sendiri yang mengalami? Sudikah menerima kecaman, bahkan secara nasional-viral, "Keadilan memang perih!", begitu?

*******

Kupang, 31 Oktober 2018      

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun