Mohon tunggu...
Agustinus Wahyono
Agustinus Wahyono Mohon Tunggu... Arsitek - Penganggur

Warga Balikpapan, Kaltim sejak 2009; asalnya Kampung Sri Pemandang Atas, Sungailiat, Bangka, Babel, dan pernah belasan tahun tinggal di Yogyakarta (Pengok/Langensari, dan Babarsari). Buku tunggalnya, salah satunya adalah "Belum Banyak Berbuat Apa untuk Indonesia" (2018) yang berisi artikel non-fiksi dan berstempel "Artikel Utama" di Kompasiana. Posel : agustinuswahyono@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Om Neo Berjenis Karikatur, Kartun Opini ataukah Kartun Editorial?

11 Oktober 2018   17:52 Diperbarui: 14 Maret 2019   18:34 1248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kartun Editorial di Kompas karya G.M. Sudarta

Nah, kalau masuk ke ranah "senyuman yang bagaimana", tentu saja "perusakan" cenderung "ditunggangi" oleh "kepentingan" seseorang atau sekian orang sehingga memunculkan beragam kartun yang tidak sekadar memancing senyuman. Senyuman yang biasa bahkan bisa memuai menjadi tawa lepas, ataukah senyuman yang aduhai?

"Senyuman yang bagaimana" itu kemudian memunculkan ragam kartun. Kartun humor (gag cartoon) yang murni untuk berlucu-lucuan tanpa tendensi.

Kartun editorial (editorial cartoon) merupakan bahasa lain dari tajuk rencana alias mewakili suara (opini) redaksional. Kartun opini (opinion cartoon) yang memuat pendapat (opini) terhadap realitas. Kartun politik (political cartoon) menitikberatkan pada politik. Kartun sosial (social cartoon) mengangkat masalah-masalah sosial. Kartun moral yang mengungkapkan persoalan moral. Kartun animasi adalah kartun bisa bergerak. Kartun komik adalah kartun yang memiliki kotak-kotak (panel) dan alur cerita. Kartun ilustrasi adalah kartun yang terkait dengan sebuah berita atau tulisan. Dan lain sebagainya.

Karikatur pun merupakan bagian dari kartun. Titik beratnya, ya, tadi sudah tertulis, yaitu melebih-lebihkan ciri khas dengan wajah yang dikenal. Ciri khas bisa berupa hobi, pakaian atau atribut tertentu, dan lain-lain.

Contohnya yang mudah, ya, lihat saja di harian Kompas. Dulu, Om Pasikom ciptaan G. M. Sudarta (berpulang pada 30 Juni 2018) merupakan kartun editorial.

Kartun Editorial di Kompas karya G.M. Sudarta
Kartun Editorial di Kompas karya G.M. Sudarta
Dalam kartun editorial seperti yang dicontohkan oleh G.M. Sudarta, kartun opini, kartun politik, dll. bisa memuat karikatur (tokoh terkait) yang bertujuan untuk memudahkan pengamat atau pelihat menyasar pada "siapa" yang memiliki keterkaitan. Tetapi kartun editorial, kartun opini, dll. bukanlah karikatur.

Sementara kartun-kartun lainnya yang muncul pada edisi Minggu di rubrik TTS & Kartun (hlm. 14, 16/9), yaitu Panji Koming, Timun, Sukribo, Konpopilan, dan Mice masuk dalam kategori kartun komik, ataupun kartun opini. Kartun ilustrasi , biasanya, dibuat oleh Lim Bun Cay (LBC).

Kompas edisi Minggu, 16/9/2018
Kompas edisi Minggu, 16/9/2018
Di luar Kompas, beberapa harian lainnya, semisal Jawa Pos, masih memuat kartun humor (gag cartoon). Dan seterusnya.

Jawa Pos edisi Minggu, 26/8/2018
Jawa Pos edisi Minggu, 26/8/2018
Jenis Kartun Apa, dan Apakah Nama Rubriknya yang Pas untuk Om Neo?

Kembali ke Om Neo dalam rubrik "Karikatur". Di situ Om Neo tidak menampilkan "ciri khas dan wajah yang dikenal" jika dikaitkan dengan tokoh yang sedang menjadi topik, semisal VDL. Di samping itu, Om Neo menampilkan cerita beserta balon kata yang bertujuan untuk mengkritik.

Mungkin Om Neo berjenis kartun opini karena selalu suntuk beropini dalam dialog. Agak rancu jika melihat Om Neo berkotak-kotak (berpanel-panel). Mungkin, dengan berpanel-panel Om Neo berjenis kartun komik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun