Mohon tunggu...
Agustinus Wahyono
Agustinus Wahyono Mohon Tunggu... Arsitek - Penganggur

Warga Balikpapan, Kaltim sejak 2009; asalnya Kampung Sri Pemandang Atas, Sungailiat, Bangka, Babel, dan pernah belasan tahun tinggal di Yogyakarta (Pengok/Langensari, dan Babarsari). Buku tunggalnya, salah satunya adalah "Belum Banyak Berbuat Apa untuk Indonesia" (2018) yang berisi artikel non-fiksi dan berstempel "Artikel Utama" di Kompasiana. Posel : agustinuswahyono@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Membaca Babi Kecil dalam Lukisan

6 Mei 2018   18:19 Diperbarui: 6 Mei 2018   19:30 690
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada suatu kesempatan si "aku" dikisahkan oleh babi kecil mengenai penderitaannya, bahwa ia sebenarnya anak laki-laki yang dikutuk ibunya menjadi babi dan dikurung di situ (dalam lukisan). Penyebabnya, babi kecil mengetahui rahasia terbesar ibunya tetapi tidak bisa mengungkapkan rahasia apa karena takut dibunuh ibunya.

"Ternyata," tulis GA, "tak hanya ibunya yang babi kecil itu takuti." Yang paling membuatnya takut adalah adanya seekor serigala yang juga berada dalam lukisan itu, tepatnya di ujung lukisan, meski hanya berupa dua titik merah dan sketsa moncong serigala.

Pada kesempatan terakhir dari komunikasi antara si "aku" dan babi kecil itu, dalam kondisi sadar-tidak sadar  si "aku" mendengar babi kecil itu memanggil-manggil karena serigala itu datang, dan siap membunuhnya. Si "aku" terjaga di tempat tidur tetapi istrinya tidak berada di sampingnya.

Lalu si "aku" beranjak ke ruang yang tergantung lukisan babi kecil itu. Di situlah si "aku" melihat seekor serigala betina telah berdiri di belakang babi kecil itu (alinea terakhir).

"Aku tersengat ketika melihat wajah serigala betina itu. Dadaku mengempis seketika. Ya Tuhan, aku mendesis tak percaya," tulis GA untuk menutup cerpennya.

***

Begitulah cerpen BKyMdL dengan penyelesaian (ending) berupa kejutan (surprise). Dengan penyelesaian itu Pembaca diberi kesempatan oleh GA untuk berpikir sendiri, misalnya mengenai serigala betina, dan babi kecil.

Akan tetapi ada dua hal yang cukup 'mengusik' saya. Pertama, latar ruang. Pada alinea pertama disebutkan "ruang tamu" sebagai tempat keberadaan lukisan itu. Pada alinea kedua dan alinea lainnya, "ruang tengah". Ruang tengah dalam sebuah rumah, biasanya, merupakan "ruang keluarga", sedangkan "ruang tamu" berada di pinggir-depan ("ruang depan").

Kedua, hobi istri si "aku": mengumpulkan lukisan. Dalam keseluruhan cerpen BKyMdL lukisan yang disebutkan hanya "babi kecil" itu. Tidak ada lukisan lainnya, baik di ruang tamu atau ruang tengah maupun ruang lainnya.

Sekian saja yang bisa saya sampaikan. Mohon maaf jika pembacaan saya kurang mendalam, dan cenderung asal-asalan.  

*******

Panggung Renung -- Balikpapan, 6 Mei 2018

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun