Mohon tunggu...
Agustinus Wahyono
Agustinus Wahyono Mohon Tunggu... Arsitek - Penganggur

Warga Balikpapan, Kaltim sejak 2009; asalnya Kampung Sri Pemandang Atas, Sungailiat, Bangka, Babel, dan pernah belasan tahun tinggal di Yogyakarta (Pengok/Langensari, dan Babarsari). Buku tunggalnya, salah satunya adalah "Belum Banyak Berbuat Apa untuk Indonesia" (2018) yang berisi artikel non-fiksi dan berstempel "Artikel Utama" di Kompasiana. Posel : agustinuswahyono@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Perjamuan Apel

17 Januari 2016   00:11 Diperbarui: 17 Januari 2016   00:11 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Perjamuan apel mengibarkan putih biru basi

Seloki musim anggur asam dalam bunga karang

 

Anggap saja altar kuning meruntuh bulu merpati

Cicak tidak sudi ketinggalan pantulan sinar apel

Sedang malam mengarak karnaval kapas-kapas

Berpulang dari pawai tanpa bintang

 

Tungku telah lama padam

Tubuh masih didekam hangat

 

Perjamuan apel tidak membuahkan tragedi seperti

Malam menjamu kemerdekaan dalam dentuman

Lagak menyaru si Pitung dari Cinere ke Kalimalang

Hanyut ke sungai minyak menantang remang dengan

Sepucuk korek api menyala

 

Yang akan hangus di bawah telapak kelapa gading

Biarlah menjadi abu menabur genangan anggur basi

 

Anggap saja perjamuan apel hanya perkenalan

Antara waktu dan ruang

Antara seragam dan cawan

 

Perjamuan apel akan segera kehabisan air

Gentong-gentong berisi angin semilir

Kenduri pernikahan di Kana telah lama sunyi kecuali

Sorakan jangkrik mendepak deru mesin Gunung Malang

Menyebarkan fatamorgana; taman surga gadungan

 

Carilah nanas di sekitar pemukiman beruang madu

-- Apel-apel terhalang Laut Jawa dan Selat Makassar --  

Cawan dingin altar beku ilalang gigil perlu dihangatkan

Lagu mesin Gunung Malang perlu digubah ulang karena

Sering bungkam dalam gerak putar arah jarum jam

Menipu matahari

 

Anggap saja perjamuan demi perjamuan demi

Mengingatkan kecupan Yudas Iskariot

berkokok ayam jantan tiga kali

Menandai purna anggur asam mengitari altar samar

 

*******

Panggung Renung, 23 Agustus 2015

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun