Mohon tunggu...
Agustinus Maran
Agustinus Maran Mohon Tunggu... Guru - Guru Pelosok

Menulislah selagi dunia tak pernah menghakimi tulisanmu.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Remaja Anti Galau

11 Mei 2022   22:22 Diperbarui: 11 Mei 2022   22:28 538
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Galau. Rupanya kata ini seperti menjadi tren di kalangan remaja dan anak muda. Galau adalah keadaan di mana kejiwaan seseorang yang memiliki rasa kurang percaya kepada sahabat-sahabatnya. 

Dengan kata lain, saat ia memiliki sebuah masalah (lebih cenderung kepada hal percintaan) orang tersebut cenderung tidak memercayai saran-saran dan keberadaan orang terdekatnya, cenderung lebih mencintai kesendirian, kesakitan dan ketersesatan, merasa tidak (kurang) diperhatikan atau dicintai oleh orang-orang di sekitar, mencari perhatian dan merasa patut dikasihani dengan melakukan aktivitas "update status" di situs jejaring sosial dengan kalimat-kalimat yang bermakna sakit hati dan kekecewaan.

Galau sebenarnya muncul dan diawali dengan fakta-fakta yang ada dalam hidup. Hidup terkadang memang sulit. Kita tidak bisa mengelak semua yang terjadi. Galau muncul sebagai akibat berbagai persoalan yang simpel sampai yang rumit. 

Galau bukan dirasakan kalangan remaja saja, nenek-nenek, orang tua, bahkan anak-anak juga merasakannya. Nenek-nenek pasti galau memikirkan umur, rambut yang semakin uban, gigi yang ompong, kulit semakin keriput, bahkan sedikit pikun dalam ingatan. Itulah galau versi nenek-nenek. 

Ada lagi galau versi orang tua seperti memikirkan tingkah laku anak-anaknya yang tidak berubah, memikirkan kebutuhan setiap hari, kebutuhan anak sekolah, anak yang menjalani masa-masa kuliah, dan masih banyak lagi hal ihwal hidup yang berkecamuk di pikiran orang tua. Anak-anak juga merasa galau kalau nilainya jelek, takut dihukum guru karena belum mengerjakan tugas sekolah.

Dewasa ini, banyak sekali remaja dan anak-anak muda galau karena percintaan. Galau karena ditolak dan putus, galau karena cemburu, galau karena menjomblo, galau karena berantem dengan pacar. 

Galau biasanya muncul dari hati. Hati yang penuh dengan tanda tanya. Hati yang penuh dengan pilihan dan memutuskan segalanya. Hati menjadi penentu sedih dan galau atau tidak.

Fenomena galau akibat percintaan ini sering diumbar-umbar di jejaring sosial dan membuat sesuatu yang bersifat privasi, sesuatu yang seharusnya tidak diketahui orang lain, sesuatu yang sangat rahasia menjadi terbuka dan menjadi bahan pembicaraan publik. Sosial media menjadi alat orang melebih-lebihkan kegalauan mereka. 

Galau yang tidak berarti dibesar-besarkan, dihebohkan. Justru dari dunia Maya inilah karakter kita dibaca. Ada beberapa contoh kalimat yang dikutip dari dinding Facebook beberapa teman, diantaranya, "mantan e peka sedikit, sa ni mau balikan", "hanya bisa chat orang pung pacar buat hibur diri", "ditikung sama teman sendiri ya bund", "sumpah sa rindu seseorang yang buat sa marah", "chat saja diabaikan apalagi perasaan", "tetaplah berjuang walau ayang ada berjuang dengan orang lain", "su cape-cape jaga hati baru dia basayang dengan orang lain. Tuhan e jemput dia su", "ko setia dengan dia, dia di sana ketemuan dengan orang lain", kalimat-kalimat itu dilengkapi dengan emoticon  yang memperjelas kegalauan dan gundah gulana mereka.

Penyebab galau muncul karena beberapa faktor. Pertama, masalah percintaan. Masalah percintaan menjadi faktor terbesar remaja dan anak muda galau. Cinta, cinta dan cinta. Cinta ditolak, putus dengan pacar, pacar tidak balas chat, pacar tidak mau ketemuan menyebabkan galau. Persoalan cinta membuat Dunia hancur berkeping-keping. Makan tidak enak. Tidur pun tidak nyenyak. Dunia terasa hampa. Mungkin syair lagu "kalau cinta melekat, tahi kucing rasa coklat" sangat tepat untuk ini. 

Kedua, kurang bersosialisasi. Kurang bersosialisasi bisa menyebabkan orang jadi galau. Ketika mendapatkan masalah bingung mau curhat atau mau cerita ke siapa. Masalah yang disimpan terlampau lama membuat orang jadi galau. Bersosialisasi dengan komunitasmu, mereka menjadi obat anti galau bagi setiap kita. Tempatkanlah diri dan bersosialisasilah dengan komunitas yang benar tentu akan keluar dari zona galau yang berlebihan. 

Ketiga, takut gagal dan takut mencoba. Akibat takut gagal da takut mencoba kita terjerumus dalam zona nyaman. Ketika berada di zona nyaman yang berkepanjangan akan membuat gagal setiap rencana yang dibuat. Apalagi nyaman dengan ketakutan untuk mencoba. Ketakutan yang berlebihan membuat orang bisa galau. Gagal itu mutlak, tapi mawas diri dan membuat pilihan yang tepat akan membuat keluar dari zona nyaman ketakutan.

Keempat, orang menjadi galau karena tidak bisa mengontrol pikiran. Salah satu faktor penyebab galau adalah tidak bisa kontrol diri. Kontrol diri menjadi sangat penting. Ketika kita tidak kendalikan emosi maka kejadian-kejadian traumatis akan menghampiri kita.

Kelima, pencarian jati diri. Para remaja dan anak muda terjebak perasaan galau karena berada dalam fase pencarian jati diri. Mereka ingin diakui bahwa mereka bukan anak-anak lagi. Mereka sering mempertanyakan jati dirinya. Kadang mereka ingin seperti artis dengan cara dandan mengikuti gaya tokoh idola namun mendapat tekanan dari orang tua, dari lingkungan akhirnya galau. Supaya galau menjadi akut, kenali diri. Kenali diri sebaik mungkin. Tempat diri pada posisi yang benar. 

Galau tidak dapat menyelesaikan masalah. Supaya menjadi remaja anti galau, yuk ikuti tips berikut. Pertama, harus dekat dengan Tuhan. Dekat dengan Tuhan berarti menjadikan Tuhan sebagai panutan karena Tuhan tidak pernah mengecewakan siapapun. Kegalauan muncul karena kita jarang beribadah, jarang berkomunikasi dengan Tuhan dalam doa-doa khusuk. Berdoa membuat hati kita tenang dan damai. 

Galau adalah tawaran setan. Galau membuat kita tersesat. Dekat dengan Tuhan membuat kita keluar dari segala ketersesatan duniawi. Semakin dekat dengan Tuhan semakin dekat pula kita dengan kesuksesan. Dekat Tuhan berarti menyandarkan segala harapan pada-Nya. Sering kita merasa galau karena kita menyandarkan harapan hidup pada manusia. Ingat, Tuhan tidak pernah membuat kita galau. 

Kedua, berpikir positif. Remaja anti galau harus berpikir positif. Perasaan galau muncul sebagai akibat berpikir yang aneh- aneh, berprasangka buruk yang berlebihan. Pikiran yang dikuasai kejahatan maka perbuatan yang dihasilkan juga jahat. Kalau pikiran dikuasai hal-hal positif maka perilaku yang dihasilkan juga positif. 

Perbuatan merupakan representasi dari pikiran, maka berpikirlah positif dan lakukanlah yang terbaik. Pikiran negatif sering kali membuat kita gagal, namun pikiran positif sering kali menemukan solusi untuk mencapai kesuksesan. Menjadi remaja anti galau berarti menaruh pikiran positif di atas dirinya. Pikiran positif berisi kebaikan, kesuksesan,dan gairah hidup yang besar. 

 Ketiga, miliki tujuan hidup. Setiap orang punya tujuan hidup. Tujuan hidup tidak akan dicapai apabila setiap hari hanya dipenuhi perasaan galau. Tujuan hidup sangat penting. Orang yang mempunyai tujuan hidup yang jelas ia akan bersemangat dan bergairah untuk menggapainya. Tujuan hidup seumpama kompas yang menggerakkan tenaga manusia untuk bergerak menuju padanya. Orang yang hidup dengan tujuan ia akan mengisi hidupnya dengan hal-hal yang bermanfaat. Buanglah kegalauan dan milikilah kekuatan baru niscaya tujuan hidup akan tercapai. 

 Keempat, Healing dengan rekreasi. Rekreasi dapat membuat pikiran kita bebas dari semua tekanan. Pergi ke pantai, bersantai di rumah makan, nongkrong bareng teman di warkop, menjadi sumber healing terbaik saat galau. Atasi galaumu dengan rekreasi. Rekreasi adalah healing terbaik saat pikiran sedang kacau. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun