Mohon tunggu...
Agustinus Ependi
Agustinus Ependi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Filsafat, di Fakultas Filsafat, Universitas St. Thomas Medan

Tutuh Nya Tiop, Akal Nya Midop.. Onih Agah?

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Pemimpin yang Memiliki Kemampuan Menurut Konfusius dan Hubungannya Dengan Pemilihan di Indonesia

9 Januari 2024   11:05 Diperbarui: 9 Januari 2024   11:31 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dalam Pilpres presiden dan wakil presiden dipilih dalam satu pasangan secara langsung oleh rakyat. Pasangan calon presiden dan wakil presiden diusulkan oleh partai politik peserta pemilu. Pasangan calon presiden dan wakil presiden yang mendapatkan suara lebih dari lima puluh persen dari jumlah suara dalam pemilihan umum dengan sedikitnya dua puluh persen sura di setiap provinsi yang tersebar diseluruh pulau Indonesia. Berdasarkan Undang-Undang Pemilu, presiden dan wakil presiden dipilih setiap lima tahun sekali atau dalam satu periode. Setelah itu presiden dan wakil presiden bisa mencalonkan kembali dalam pemilu selanjutnya. Presiden dan wakil presiden hanya boleh menjabat selama dua periode atau dalam kurun waktu sepuluh tahun.

 

Pilpres 2024 Untuk Indonesia Maju

Indonesia maju merupakan harapan atau cita-cita kita bersama sebagai warga negara Indonesia. Namun yang menjadi persoalannya adalah bagaimana cara kita mewujudkan harapan tersebut? Tentu untuk mewujudkan itu tidak bisa dari kita sebagai masyarakat biasa atau masyarakat sipil. Harapan dan cita-cita tersebut dapat diwujudkan oleh pemimpin pemerintahan bangsa ini. Pemimpin pemerintahan disini secara khusus adalah presiden dan wakil presiden, sebab dalam tangan merekalah kuasa penuh dalam menjalankan roda pemerintahan. Oleh sebab itu, kemajuan sebuah negara ialah tergantung kepada siapa pemimpin pemerintahnya. Menurut Konfusius seperti yang tertulis diatas dikatakan bahwa jika ingin sebuah negara itu maju, negara tersebut harus dipimpin oleh orang yang memiliki kemampuan dalam memimpin. Kemampuan disini merujuk kepada orang yang berakhlak baik, bijaksana, dan berbudi luhur. Ia menegaskan bahwa seseorang yang memilki peran sebagai pejabat itu harus memiliki integritas moral yang cukup sebagai akar kedudukannya di masyarakat. Seorang pemimpin itu harus bertindak dengan sopan santun sesuai dengan adat kepatutan sosial yang tumbuh.[8]

Dalam Pilpres 2024 mendatang kita akan memilih presiden dan wakil presiden yang akan memimpin negara ini lima tahun ke-depan. Maka, pada kesempatan tersebutlah kita menentukan maju tidaknya sebuah negara ini. Sebagai peserta pemilu kita harus tahu siapa pemimpin yang layak dan memiliki kemampuan dalam memimpin bangsa ini lima tahun kedepan. Memang situasi politik saat ini sangat membingungkan kita dalam menentukan pilihan kita. Mengapa demikian? Sebab Pilpres 2024 mendatang diikuti oleh tiga pasangan calon presiden dan calon wakil presiden seperti yang tertera dimuka. Ketiga pasangan yang berlaga dalam kontestasi Pilpres tersebut merupakan putra-putra terbaik bangsa. Mereka semua memiliki rekam jejak masing-masing dalam membangun bangsa ini. Namun dari ketiga calon tersebut haruslah kita memilih salah satu yang terbaik dari yang baik untuk membawa Indonesia ini lebih maju kedepannya.

Jadi, untuk menjawab kebingungan dalam menentukan pilihan tersebut. Maka kita perlu mengingat apa yang dikatakan oleh Konfusius diatas. Penulis yakin dengan mengikuti apa yang telah dikemukakan oleh Konfusius diatas negara Indonesia akan menjadi negara maju. Maka dalam Pilpres mendatang, kita sebagai rakyat Indonesia perlu dengan bijaksana serta memperhatikan apa yang telah dikemukakan oleh Konfusius dalam menentukan pilihan kita.

 

Kesimpulan

Kemajuan sebuah negara merupakan tergantung kepada sosok pemimpin yang memimpin negara tersebut. Jika sebuah negara dipimpin oleh mereka yang hanya ingin berkuasa, temperamen, tidak dekat denga rakyat dan mengambil keuntungan sendiri, maka sebuah negara akan hancur dan tidak akan mengalami kemajuan. Sangat berbeda jika sebuah negara tersebut dipimpin oleh mereka yang bijaksana, rendah hati, peduli dan memperhatikan rakyat, maka sebuah negara akan mengalami kemajuan. Oleh sebab itulah, Konfusius mengajak kita untuk memilih pemimpin yang memiliki kemampuan dalam memimpin pemerintahan.

Pilpres 2024 mendatang kita akan menentukan nasib bangsa dan negara kita ini dalam lima tahun kedepan. Tentu kita semua menginginkan pemimpin yang sungguh-sungguh membawa kita kepada kemajuan. Maka dalam memilih pemimpin kita harus melihat sosok pemimpin itu apakah memiliki kemampuan atau tidak dalam memimpin negara ini. Bagaiman kita bisa melihat itu? Kita harus melihat apa yang telah dikemukakan oleh Konfusius diatas. Kita perlu meneliti dari ketiga calon presiden dan calon wakil presiden tersebut melalui rekam jejak mereka masing-masing. Pilihlah mereka yang memiliki rekam jejak yang jelas dan sudah teruji untuk bangsa ini, dengan rekam jejak inilah dapat kita lihat kemampuan seseorang dalam memimpin pemerintahan.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun