Mohon tunggu...
Agustinus Daniel
Agustinus Daniel Mohon Tunggu... -

Credo ut Intelligam - Aku percaya maka aku mengerti.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pedang yang Hilang

24 Desember 2015   05:35 Diperbarui: 24 Desember 2015   08:16 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lalu doa yang ditambahkan adalah, "Tuhan Yesus Kristus, aku mengasihi Engkau" yang diucapkan satu kali setiap 10 doa pertama. Dengan penambahan kecil ini Doa Yesus yang sederhana kini bermetamorfosis menjadi sebuah pedang rohani yang dahsyat, yang bersama-sama dengan Doa Rosario akan menjadi dua pedang rohani andalan Gereja dalam menghadapi musuh-musuhnya.

Ini dimungkinkan karena melalui penambahan doa tersebut kini peran Bunda Maria dalam Doa Yesus menjadi sangat sentral.

Mungkin ada yang bertanya, kita tidak melihat nama Bunda Maria disebut dalam doa tambahan itu, bagaimana bisa dikatakan peran Bunda Maria menjadi sangat sentral?

Jawabannya sederhana...

Doa tambahan tersebut tidak lain adalah ungkapan hati Bunda Maria yang diucapkannya sejak Yesus lahir dari rahimnya, dan setiap hari terus diucapkannya sepanjang hidup Yesus. Tentu bukan dengan kata-kata seperti dalam rumusan doa tambahan itu. Mungkin kata-katanya, "Oh Yesus anakku, betapa aku mengasihi-Mu..."

Jadi dengan kita mengucapkan doa tersebut, kita benar-benar menjadi keturunan Bunda Maria yang sepenuhnya meneladani semangatnya dalam mengasihi Kristus Tuhan kita. Atau dengan kata lain, melalui doa tersebut Bunda Maria telah ikut hadir di dalam doa kita.

Dengan demikian penambahan doa tersebut telah memberikan perubahan yang sangat signifikan dengan masuknya peran Bunda Maria di dalamnya. Maka, untuk membedakannya dengan Doa Yesus yang asli, bentuk doa ini kemudian diberi nama berbeda, yaitu Meditasi Yesus.

Dengan hadirnya Meditasi Yesus yang berakar pada tradisi Gereja Timur, pedang yang hilang itu telah kembali. Gereja kini kembali memiliki dua pedang rohani yang dahsyat:

Yang pertama, Doa Rosario yang berasal dari tradisi Gereja Barat dan yang kedua, Meditasi Yesus yang tidak lain merupakan perkembangan dari Doa Yesus yang berasal dari tradisi Gereja Timur. Inilah senjata rohani kita untuk menghadapi musuh-musuh Gereja.

Kini adalah saat yang tepat bagi kita sebagai keturunan Maria, untuk memenuhi nubuat Tuhan dalam Kitab Kejadian, YAITU dengan bangkit dan berperang bagi Kristus melawan iblis dan seluruh pengikutnya.

Pada malam setelah perjamuan terakhir saat Tuhan kita memerintahkan para murid untuk menyiapkan pedang menghadapi musuh-musuh-Nya, Tuhan berkata: "..siapa yang tidak mempunyainya hendaklah ia menjual jubahnya untuk membeli pedang"(Lukas 22:36).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun