Mohon tunggu...
Agustinus Daniel
Agustinus Daniel Mohon Tunggu... -

Credo ut Intelligam - Aku percaya maka aku mengerti.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pedang yang Hilang

24 Desember 2015   05:35 Diperbarui: 24 Desember 2015   08:16 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di atas kayu salib Tuhan Yesus telah menetapkan kita sebagai anak-anak Maria Bunda-Nya, maka kita sebagai keturunan Maria memang telah ditetapkan untuk bertempur melawan keturunan iblis sejak Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa di Taman Eden.

Ketika itu Tuhan mengatakan kepada iblis, “Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya..” (Kej.3:15)

Jadi apa yang dikatakan oleh Paus Leo XIII sungguh benar, kita sebagai orang Katolik memang dilahirkan untuk bertempur melawan keturunan iblis.

Jika kita harus bertempur, tentu kita membutuhkan senjata. Lalu apa senjata kita untuk melawan musuh-musuh Kristus?

Jawabannya ada di dalam Injil....

Pada malam setelah Perjamuan Terakhir, Tuhan kita sudah tahu bahwa musuh-musuh-Nya dengan bantuan pengkhianatan Yudas akan menangkap-Nya pada malam itu.

Maka Tuhan kita memerintahkan murid-murid yang lain untuk bersiap menghadapi serangan musuh. Kepada Tuhan, murid-murid-Nya menyerahkan dua pedang "Tuhan, ini dua pedang", dan Tuhan mengatakan 'Sudah cukup...' (Luk. 22:37)

Tuhan kita mengatakan dua pedang sudah cukup bagi murid-murid-Nya untuk menghadapi sepasukan pengawal imam-imam Yahudi yang dilengkapi berbagai senjata.

Tidak banyak orang yang menyadari bahwa dua pedang yang dikatakan Tuhan cukup untuk mempertahankan diri dari serangan musuh-musuh Tuhan memiliki makna simbolik, sama seperti saat Tuhan mengatakan "Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang..." padahal kita tahu Tuhan Yesus tidak pernah membawa-bawa pedang. Tentu pedang disini bermakna simbolik.

Dua pedang...mengapa bukan satu saja...atau malahan tiga biar lebih kuat...? Tentu ada maknanya juga....

Dua pedang yang dimaksud Tuhan kita adalah sepasang senjata yang dibutuhkan Gereja untuk mempertahankan eksistensinya dari serangan musuh-musuh Tuhan di sepanjang sejarah. Pedang seperti apa yang dimaksud?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun