Yang pertama: "...pergilah, juallah segala milikmu...."
Lalu yang kedua: "...datanglah kemari dan ikutlah Aku."
Bagian yang pertama kita sebut sebagai tahap pemurnian, sedangkan bagian yang kedua adalah tahap pengudusan.
Kita dapat memahami proses transformatif ini melalui metafora gelas yang berisi air kotor berracun. Pada tahap pemurnian, kita mengosongkan gelas tersebut dan membersihkannya dari sisa-sisa air berracun. Lalu pada tahap pengudusan, kita mengisi kembali gelas yang sudah bersih tadi dengan air yang bersih atau air kehidupan.
Dengan cara itu, gelas yang sebelumnya berisi air berracun kini bertransformasi menjadi gelas yang berisi air kehidupan.
Seperti itulah gambaran proses transformatif yang terjadi dalam Meditasi Yesus: kita yang berdosa ini diubah menjadi sempurna seperti Tuhan, karena bukan lagi kita yang hidup melainkan Kristus yang hidup di dalam kita (Gal.2:20).
Selanjutnya tahap pemurnian dilakukan melalui dua proses, yaitu metanoia (pertobatan) dan kenosis (penyangkalan diri). Ini adalah persiapan yang harus dilakukan untuk memungkinkan kita masuk ke tahap berikutnya.
Demikian juga tahap pengudusan dilakukan dengan dua proses, communio (bersatu dengan Kristus) dan imitatio (menjadi seperti Kristus). Bagian kedua ini adalah puncak dari proses transformasi manusia untuk menjadi sempurna.
Tidak ada cara lain untuk menjadi sempurna selain mengikuti kedua tahap ini. Setidaknya hanya cara itulah yang diajarkan Tuhan Yesus kepada kita di dalam Injil.
Jadi cara untuk menjadi sempurna menurut Tuhan Yesus dapat kita uraikan ke dalam empat proses transformatif sebagai berikut:
Metanoia, ini diungkapkan dalam kata “pergilah...”
Kenosis, ini diungkapkan dalam kata “juallah semua milikmu...”
Communio, ini diungkapkan dalam kata “datanglah kemari...”
Dan...
Imitatio, ini diungkapkan dalam kata “ikutlah Aku...”
Lalu pada Meditasi Yesus, proses metanoia dan kenosis, atau tahap pemurnian, terangkum dalam rumusan doa yang pertama:
“Tuhan Yesus Kristus Putra Allah, kasihanilah aku orang berdosa.”
Sementara proses communio dan imitatio, atau tahap pengudusan..., terangkum dalam rumusan doa yang kedua:
“Tuhan Yesus Kristus, aku mengasihi Engkau.”