3. Mendengarkan
Dalam Meditasi Yesus kita tidak hanya berbicara kepada Tuhan, tapi juga mendengarkan Dia. Maria yang duduk mendengarkan Tuhan dikatakan telah mengambil bagian yang terbaik dan tidak akan diambil dari padanya (Luk.10:41-42). Demikian juga dalam Meditasi Yesus, mendengarkan Tuhan menjadi bagian terbaik dari seluruh doa.
Kita “mendengarkan” Tuhan dengan melihat Dia, baik dengan memandang gambar/ikon Tuhan Yesus secara langsung atau memandang gambar atau ikon Tuhan secara mental (dalam imajinasi). Cukup dengan memandang Tuhan Yesus maka Dia akan “berbicara” kepada roh kita melalui berbagai cara, seperti misalnya melalui intuisi dan inspirasi
Buat saya, pilihan terbaik adalah memandang Tuhan Yesus yang menderita di kayu salib. Gambar Tuhan Yesus yang tersalib itu seolah berbicara, "Sahabat-Ku..seperti inilah Aku telah mengasihimu..."
Lalu kapan kita mendengarkan Tuhan?
Setelah mengucapkan rumusan doa yang kedua, "Tuhan Yesus Kristus, aku mengasihi Engkau", ada saat hening. Pada saat itulah kita “mendengarkan” Tuhan dengan cara memandang Dia. Kita bisa memandang-Nya tanpa mengucapkan apa-apa selama beberapa saat. Lalu biarkan gambaran itu terus hadir saat kita melanjutkan doa-doa kita. Ini membuat Meditasi Yesus menjadi komunikasi dua arah, kita berbicara kepada Tuhan dan sebaliknya juga mendengarkan Dia berbicara kepada kita.
Demikianlah tiga sikap mental yang perlu kita terapkan saat mempraktekkan Meditasi Yesus: hening, berjaga-jaga, dan mendengarkan. Dan yang terpenting dari ketiganya adalah mendengarkan. Dengan menerapkan ketiga sikap mental ini maka Meditasi Yesus menjadi doa batin yang akan mengubah hidup kita menjadi seperti yang dikehendaki Tuhan, terutama karena kita mau meluangkan waktu untuk mendengarkan Dia..
(bersambung...)
Seri video Meditasi Yesus sudah bisa dilihat lengkap di youtube, seluruhnya ada 14 video. Gunakan keyword 'Meditasi Yesus' pada fasilitas search untuk menemukannya. Silahkan subscribe di channel video saya untuk memperolah video-video terbaru lainnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H