Mohon tunggu...
Agustinus Daniel
Agustinus Daniel Mohon Tunggu... -

Credo ut Intelligam - Aku percaya maka aku mengerti.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Meditasi Yesus #4 - Dari Doa Yesus dan Doa Rosario Menjadi Meditasi Yesus

24 Juli 2015   07:14 Diperbarui: 24 Juli 2015   07:19 8397
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Adalah suatu kehendak Tuhan bahwa suatu saat semua domba, baik yang berasal dari kandang (Gereja Kristus yang satu, kudus, katolik, dan apostolik) tapi terpisah karena skisma dan terseret ajaran bidaah, maupun yang bukan berasal dari kandang (dari agama-agama lain yang tidak mengenal Kristus) akan dikumpulkan menjadi satu kawanan dengan satu gembala (Yoh.10:16). Maka semua pengikut Kristus, termasuk saya dan anda, sesungguhnya dipanggil untuk berpartisipasi bersama Tuhan mewujudkan itu.

Seperti yang sudah saya jelaskan sebelumnya, Doa Yesus adalah kekayaan spiritual Gereja Timur sementara Doa Rosario merupakan kekayaan spiritual Gereja Katolik. Tapi perlu dicatat bahwa meskipun Doa Yesus sangat populer di Gereja Ortodoks, doa tersebut tidak berasal dari Gereja Ortodoks tapi berasal dari Gereja Katolik juga karena doa tersebut muncul jauh sebelum terjadinya skisma (sebelum skisma semua gereja adalah satu: Katolik).

Di dalam Meditasi Yesus semangat kedua doa batin yang luar biasa ini dipadukan secara harmonis menjadi sebuah doa batin transformatif yang sederhana. Meditasi Yesus dapat dipraktekkan dengan mudah oleh siapa saja yang mengaku sebagai pngikut Kristus. Ini menjadikan Meditasi Yesus sebagai salah satu sarana untuk berpartisipasi dalam kehendak Tuhan, yang ingin mengumpulkan kembali semua domba-domba yang terpisah untuk kembali menjadi satu kawanan dengan satu gembala. Dengan demikian Meditasi Yesus dapat menjadi simbol persatuan antara Gereja Timur dan Gereja Barat, atau lebih jauh lagi: menjadi simbol persatuan Gereja yang satu, kudus, katolik, dan apostolik.

Meditasi Yesus berawal dari kegiatan sekelompok orang muda Katolik di Bandung pada sekitar tahun 1995-1996 untuk menghayati berbagai tradisi doa batin dan meditasi dalam bimbingan Tuhan Yesus. Salah satunya adalah mencoba mempraktekkan Doa Yesus dalam kegiatan meditasi kelompok. Sebagai penganut Katolik, sarana yang digunakan untuk menghitung banyaknya pengulangan doa tidak lain dan tidak bukan adalah menggunakan kalung rosario. Nah, dari sini muncul ide untuk menambahkan doa lain pada butir 'Bapa Kami' sehingga bentuk doanya menjadi beribah seperti ini:

Pada butir 'Salam Maria' (10x):

"Tuhan Yesus Kristus Putra Allah, kasihanilah aku orang berdosa"

Pada butir 'Bapa Kami' (1x):

"Tuhan Yesus Kristus, aku mengasihi Engkau"

Perubahan ini tampaknya kecil dan sederhana, namun pada perkembangan selanjutnya ternyata perubahan ini menghasilkan dampak yang luar biasa. Singkatnya, kami merasa diteguhkan dalam iman yang semakin kuat dan hikmat pengertian yang semakin dalam. Sejak awal, setiap kali kami memulai pertemuan kelompok, kami selalu berdoa memohon bimbingan Tuhan Yesus. Di kelompok tersebut praktis tidak ada pembimbing rohani yang khusus, maka satu-satunya yang bisa dilakukan adalah menyerahkan diri pada bimbingan Tuhan Yesus.

Karena kami meyakini bahwa bentuk doa ini muncul dari bimbingan Tuhan Yesus sendiri maka untuk selanjutnya doa batin sederhana tersebut diberi nama "Meditasi Yesus" sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yesus yang telah berkenan membimbing kami, sekelompok kaum muda Katolik awam.

Di balik kesederhanaan bentuknya, Meditasi Yesus ternyata mengandung kekayaan dan kekuatan rohani yang luar biasa. Pada awalnya, kekuatan dan kekayaan ini tidak disadari. Setelah beberapa tahun mempraktekkan Meditasi Yesus, barulah kekuatan dan kekayaan spiritualnya yang luar biasa mulai terungkap. Saya akan membicarakan masalah ini nanti pada tulisan-tulisan berikutnya...

Untuk saat ini saya akan fokus menjelaskan bagaimana kita bisa mulai mempraktekkan Meditasi Yesus ini. Makna dan kekayaan spiritualnya hanya mungkin dipahami dengan baik oleh mereka yang mempraktekkannya. Saya tidak bisa menjelaskan bagaimana nikmatnya segelas anggur atau secangkir kopi yang sedang saya nikmati, anda harus mencobanya sendiri supaya dapat memahami apa yang saya maksud. Oleh karena itu saya berharap anda semua bisa ikut mencoba untuk mempraktekkan doa batin sederhana ini sebelum mengenal lebih jauh kekayaan dan kekuatan spiritualitasnya yang mengagumkan. Saya yakin anda tidak akan kecewa dengan Meditasi Yesus..

Anda masih ingat kisah Nabi Daniel yang saya ceritakan di tulisan pertama?

Seperti juga Daniel dan teman-temannya yang hanya makan air dan sayur saja tapi keadaannya justru lebih baik dari pemuda-pemuda lain yang menyantap makanan raja. Meditasi Yesus sekalipun dibentuk hanya menggunakan unsur-unsur sederhana dan biasa-biasa saja yang tersedia di dalam tradisi dan ajaran Gereja, kekuatan dan kekayaan rohani yang dikandungnya tidak kalah dibandingkan dengan semua jenis meditasi lain dalam tradisi agama apapun yang menggunakan teknik-teknik dan konsep-konsep canggih...

Berikut saya akan menjelaskan bagaimana anda bisa mulai mempraktekkan Meditasi Yesus ini, dan menjadikannya sebagai sumber kekuatan rohani sehari-hari...

Di dalam sebuah buku spiritual klasik "The Way Of The Pilgrim" (di terjemahkan ke bahasa Indonesia dalam buku"Doa Tak Kunjung Putus - Kisah Seorang Peziarah") dikisahkan bagaimana pengarang buku ini (anonim, tak dikenal) terobsesi oleh perintah Rasul Paulus,

"Berdoalah setiap waktu di dalam Roh ...." (Ef.6:18).

Lalu bagaimanakah seseorang bisa mempraktekkan perintah yang sulit ini dalam kehidupan sehari-hari? Seperti apa itu berdoa setiap waktu yang dimaksud oleh Rasul Paulus? Dalam pencariannya ia menemukan jawabannya dalam buku Philokalia, sebuah buku yang berisi kumpulan tulisan para pertapa dan bapa-bapa Gereja Timur sejak abad ke 4 sampai abad 15, tentang hidup rohani.

Dari buku Philokalia tersebut ia mulai belajar mempraktekkan Doa Yesus dengan cara mendaraskannya secara terus menerus di dalam hati seirama dengan ritme pernafasan. Ia melakukannya baik dalam waktu yang khusus diluangkan untuk berdoa maupun dalam aktivitas sehari-hari. Berkat doa ini ia mendapat banyak karunia yang memperkaya kehidupan rohaninya.

Buku "The Way Of The Pilgrim" yang kemudian diterjemahkan ke berbagai bahasa dan tersebar di seluruh dunia membuat Doa Yesus menjadi sangat terkenal dan banyak orang-orang  di luar Gereja Timur ikut mempraktekkannya.

Meditasi Yesus dapat dipraktekkan dengan cara sederhana seperti orang mendaraskan Doa Yesus. Meditasi Yesus dapat dipraktekkan pada waktu-waktu yang khusus diperuntukkan untuk itu, di waktu-waktu luang diantara aktivitas sehari-hari, ataupun pada saat kita melakukan aktivitas sehari-hari.

Caranya sangat mudah, carilah posisi yang nyaman dan pantas untuk berdoa. Harus diingat bahwa dalam Medtasi Yesus kita berdoa dan berjumpa dengan Tuhan. Anda bisa duduk di kursi, berlutut, atau bersila di lantai. Pastikan dengan posisi yang anda pilih itu anda bisa nyaman berdoa selama jangka waktu yang anda butuhkan, tanpa harus sering-sering mengubah posisi. Lalu fokuskan pikiran kita pada rumusan doa dalam Meditasi Yesus saat kita mengucapkannya secara perlahan dengan penuh kesungguhan di dalam hati:

Pada rumusan doa pertama:

Saat menarik nafas, "Tuhan Yesus Kritus Putra Allah...."

Saat mengeluarkan nafas, "...kasihanilah aku orang berdosa...."

Ulangi doa ini sebanyak sepuluh kali.

Lalu lanjutkan dengan rumusan doa kedua:

Saat menarik nafas, "Tuhan Yesus Kristus...."

Saat mengeluarkan nafas, "... aku mengasihi Engkau..."

Hening sejenak selama satu atau dua tarikan nafas. Saat hening ini dapat dimanfaatkan untuk melakukan kontemplasi singkat, misalnya dengan membayangkan wajah Tuhan Yesus atau membayangkan Tuhan yang tersalib. Setelah itu ulangi lagi rumusan doa yang pertama... demikian seterusnya berulang-ulang.

Ini adalah bentuk dasar dari Meditasi Yesus dan dapat dipraktekkan oleh semua pengikut Kristus, baik yang Katolik ataupun bukan. Untuk membantu menghitung jumlah doa, kita bisa menggunakan kalung rosario atau komboskini Meditasi Yesus. Penggunaan kalung rosario atau komboskini bukan suatu keharusan. Jika kita tidak memilikinya, kita bisa menggunakan jari-jari tangan.

Luangkan waktu secara khusus, minimal 20 menit sampai dengan satu jam atau lebih setiap hari, untuk mempraktekkan Meditasi Yesus. Kita sudah diberi Tuhan waktu 24 jam sehari, meluangkan waktu hanya 20 menit (atau tidak sampai 2% per hari) bukan sesuatu yang berat dan merugikan aktivitas sehari-hari kita.

Praktekkan ini pada pagi hari setelah bangun tidur, atau malam hari menjelang tidur. Bangun tidur 20 menit lebih awal ataupun tidur 20 menit lebih malam saya kira tidak akan mengurangi kualitas tidur kita, dan aktivitas sehari-hari juga tidak akan terganggu.

Itu kalau anda berhitung soal waktu yang akan digunakan untuk berdoa. Yang terbaik tentu saja memberikan waktu-waktu tersebut dengan penuh suka cita tanpa berhitung dan tanpa beban apapun. Berikan waktu kita dengan suka cita sebagai ungkapan kasih dan syukur kita kepada Tuhan. Apalah artinya memberikan waktu 20 menit sehari dibandingkan dengan Tuhan yang telah memberikan nyawa-Nya bagi keselamatan kita. Teladanilah Yesus Kristus Tuhan kita, yang setiap hari selalu meluangkan waktu untuk mengundurkan diri ke tempat sunyi dan berdoa (Luk. 5:16).

Selain itu, kitapun bisa mempraktekkan Meditasi Yesus ini saat melakukan aktivitas sehari-hari. Saat kita sedang di dalam angkutan umum, saat berada di dalam mobil (tapi jangan saat kita mengendarai mobil karena bisa mencelakakan kita dan orang lain), saat menunggu sesuatu, atau bahkan saat kita berjalan kaki, kita bisa mendaraskan doa-doa sederhana Meditasi Yesus di dalam hati tanpa menarik perhatian orang lain.

Intinya, kita bisa mempraktekkan Meditasi Yesus ini dalam setiap aktivitas yang tidak membutuhkan kerja aktif pikiran dan tidak menodai kekudusan doa. Ingat, dalam melakukan Meditasi Yesus kita berdoa kepada Tuhan: kita perlu mempertimbangkan waktu dan tempat yang pantas untuk melakukannya.

Dengan cara berdoa seperti ini kita bisa mempraktekkan ajaran Rasul Paulus untuk berdoa setiap waktu dan mengisi seluruh waktu yang mungkin dalam kehidupan kita dengan doa serta membangun relasi yang akrab dengan Tuhan.

Jangan cuma membaca tulisan ini dan menjadikannya sebagai tambahan pengetahuan intelektual, tapi coba praktekkan dan jadikan Meditasi Yesus yang sederhana ini menjadi bagian dari kehidupan rohani anda sehari-hari. Pada waktunya anda akan merasakan perubahan hidup rohani yang luar biasa. Anda akan mencintai Yesus dan Gereja-Nya lebih dari yang pernah anda rasakan sebelumnya.

Jangan buang waktu, kita tidak pernah tahu kapan Tuhan memisahkan gandum dan lalang, mulailah mempraktekkan Meditasi Yesus sekarang juga. Jadilah bagian dari gandum dan kultur kehidupan, Tuhan menghendakinya.

(bersambung...)

Seri video Meditasi Yesus sudah bisa dilihat lengkap di youtube, seluruhnya ada 14 video. Gunakan keyword 'Meditasi Yesus' pada fasilitas search untuk menemukannya. Silahkan subscribe di channel video saya untuk memperolah video-video terbaru lainnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun