Mohon tunggu...
Agustinus Daniel
Agustinus Daniel Mohon Tunggu... -

Credo ut Intelligam - Aku percaya maka aku mengerti.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Meditasi Yesus #3 - Doa Batin Dalam Tradisi Gereja Timur Dan Barat

23 Juli 2015   11:38 Diperbarui: 23 Juli 2015   11:38 1480
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selanjutnya, untuk alasan kepraktisan jumlah manik-manik kemudian berubah menjadi 50 butir yang digunakan dalam tiga putaran. Inilah awal dari penggunaan kalung rosario seperti yang kita kenal sekarang.

Tapi dalam perkembangan selanjutnya, seiring dengan semakin tingginya semangat devosi terhadap Bunda Maria dalam Gereja Katolik, untaian kalung dengan 50 manik-manik ini digunakan juga untuk mendaraskan bagian pertama dari Doa Salam Maria. Pada masa itu Doa Salam Maria belum seperti sekarang, yang diucapkan hanyalah bagian pertama, “Salam Maria penuh rahmat...” sampai.... “...terpujilah buah tubuhmu, Yesus...” Sementara itu bagian kedua dari Doa Salam Maria, “Santa Maria Bunda Allah...” dan seterusnya... sebenarnya baru ditambahkan setelah abad 17.

Adalah St. Dominikus yang mempopulerkan penggunaan untaian rosario ini untuk mendaraskan Doa Salam Maria yang diselingi dengan Doa Bapa Kami seperti yang umum dipraktekkan sekarang. Ia menggunakan Doa Rosario sederhana ini sambil mewartakan misteri iman untuk mempertobatkan hati kaum bidaah albigensianisme yang mengancam Gereja Katolik pada masa itu.

Doa Rosario tidak hanya mampu mengalahkan kekerasan hati para bidaah tapi juga mampu mengalahkan mereka secara fisik. Kemenangan ajaib 800 ksatria Katolik yang dikumpulkan oleh Paus Inosentus III di bawah pimpinan Simon de Montfort ketika menghadapi 34000 prajurit Katar yang bidaah, adalah berkat kuasa Doa Rosario yang dilakukan oleh St. Dominikus pada tanggal 12 September 1213 di Muret, dekat Toulouse, Perancis. Peristiwa itu tercatat dalam sejarah Gereja sebagai kemenangan pertama Doa Rosario.

Kemenangan Doa Rosario yang paling dramatis dan paling dikenang sepanjang sejarah Gereja adalah kemenangan pada pertempuran laut di Lepanto pada tanggal 7 Oktober tahun 1571. Kondisi Eropa yang saat itu sedang dilanda perpecahan akibat reformasi Martin Luther membuat keadaan kerajaan-kerajaan Katolik di Eropa sangat lemah dan mudah diserang musuh. Kekalifahan Islam di Turki melihat kesempatan ini sebagai kondisi yang ideal untuk menginvasi daratan Eropa. Saat itu armada laut Turki adalah yang terkuat di dunia dan sama sekali bukan tandingan armada kerajaan-kerajaan Katolik di Eropa. Mereka segera menyiapkan armada yang besar untuk menyerbu dan menguasai Eropa.

Pada tanggal 7 Oktober 1571, pada hari pertempuran terjadi, Paus Pius V berdoa Rosario di Basilika Santa Maria Maggiore sejak dini hari bersama seuruh umat Katolik untuk memohon pertolongan Bunda Maria.

Pada saat pertempuran, terjadilah sebuah keajaiban. Angin yang sebelumnya menguntungkan armada Islam Turki tiba-tiba berubah dan berbalik arah 180 derajat pada saat yang sangat menentukan. Perubahan ini membuat kondisi armada Katolik yang jauh lebih lemah mendapat keuntungan besar dan formasi armada Islam menjadi kacau. Akhirnya armada Katolik mampu menghancurkan armada terkuat Islam yang jauh lebih besar dan memenangkan pertempuran laut yang bersejarah ini. Panglima armada Turki, Ali Pasha, tewas dalam pertempuran ini.

Paus Pius V sudah mengetahui kemenangan ajaib itu sebelum armada Liga Suci kembali dari pertempuran. Ini adalah kemenangan pertempuran laut yang paling menentukan dalam sejarah. Sejak saat itu armada Islam tidak pernah lagi menjadi ancaman serius bagi Eropa. Tanggal 7 Oktober selanjutnya dirayakan dalam kalender resmi Gereja Katolik sebagai pesta kemenangan Doa Rosario sampai hari ini.

Meski Doa Rosario sudah menjadi doa kesayangan umat Katolik, sampai dengan masa itu penggunaan narasi misteri Injil (yang sekarang menjadi bagian penting dari Doa Rosario), sebenarnya belum digunakan. Baru sekitar tahun 1700 penggunaan narasi misteri Injil ini mulai dikenalkan oleh St. Louis de Monfort. Dengan perkembangan ini akhirnya bentuk Doa Rosario menjadi seperti apa yang dikenal dalam Gereja Katolik hingga hari ini.

Jika Doa Yesus adalah buah dari tradisi doa batin yang menjadi kekayaan Gereja Timur, maka Doa Rosario adalah buah dari tradisi doa batin yang menjadi kekuatan dan kekayaan spiritual Gereja Barat. Keduanya adalah hasil dari perjalanan sejarah panjang tradisi spiritual yang luar biasa dan penuh dengan berkat. Kedua doa batin ini menjadi sumber kekuatan rohani bagi para pengikut Kristus yang mendambakan relasi akrab dengan Tuhan.

(bersambung...)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun