Mohon tunggu...
Agustinus Gereda Tukan
Agustinus Gereda Tukan Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan

Pencinta membaca dan menulis, dengan karya narasi, cerpen, esai, dan artikel yang telah dimuat di berbagai media. Tertarik pada filsafat, bahasa, sastra, dan pendidikan. Berpegang pada moto: “Bukan banyaknya, melainkan mutunya,” selalu mengutamakan pemikiran kritis, kreatif, dan solusi inspiratif dalam setiap tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Program Bangun Pagi dan Tidur Cepat: Tantangan dan Langkah Nyata untuk Anak-Anak Kita

23 Januari 2025   04:30 Diperbarui: 23 Januari 2025   05:48 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kedua, tidur yang cukup dan bangun pagi membantu tubuh melakukan pemulihan optimal, memperbaiki jaringan, memperkuat sistem imun, dan mengatur hormon, serta mengurangi risiko gangguan mental seperti kecemasan dan depresi. Kebiasaan ini juga melatih anak mengatur waktu dengan lebih efektif, meningkatkan disiplin, dan mendukung rutinitas lain seperti berolahraga, belajar, dan bermasyarakat. Anak yang cukup tidur memiliki suasana hati lebih stabil, yang mendukung interaksi sosial dan empati. Selain itu, tidur berkualitas meningkatkan kinerja akademik, konsentrasi, daya ingat, serta kemampuan pemecahan masalah, sambil mendukung pengembangan bakat di bidang nonakademik seperti seni dan olahraga.

Akhirnya, kebiasaan bangun pagi dan tidur cepat menjadi fondasi utama bagi kebiasaan unggulan lainnya yang dicanangkan oleh Kemendikdasmen seperti berolahraga, makan sehat, gemar belajar, dan bermasyarakat, yang mendukung kesehatan fisik, mental, dan sosial anak serta membentuk karakter disiplin. Implementasi kebiasaan ini menghadapi tantangan yang memerlukan kerja sama antara orang tua, guru, dan komunitas. Orang tua sebagai teladan, sekolah dengan jadwal yang mendukung, dan peran aktif pemerintah serta komunitas dalam kebijakan dan kampanye kesadaran sangat penting. Dengan langkah konkret dan komitmen bersama, kebiasaan ini dapat mendarah daging pada generasi muda, menciptakan generasi yang lebih sehat, produktif, dan berkualitas. (*)

Merauke, 23 Januari 2025

Agustinus Gereda

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun