Mohon tunggu...
Agustinus Gereda Tukan
Agustinus Gereda Tukan Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan

Pencinta membaca dan menulis, dengan karya narasi, cerpen, esai, dan artikel yang telah dimuat di berbagai media. Tertarik pada filsafat, bahasa, sastra, dan pendidikan. Berpegang pada moto: “Bukan banyaknya, melainkan mutunya,” selalu mengutamakan pemikiran kritis, kreatif, dan solusi inspiratif dalam setiap tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

[Novel] Menapak Jejak di Kimaam, Episode 97-98

22 Januari 2025   04:25 Diperbarui: 21 Januari 2025   16:24 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: Cover Novel Menapak Jejak di Kimaam (Dokumentasi Pribadi)

Teguh menjelaskan dengan antusias, "Sensor ini akan memberi kita data real-time tentang kondisi kelembaban tanah di berbagai bagian ladang. Dengan begitu, kita bisa menyesuaikan irigasi secara lebih tepat, mengurangi risiko kekurangan atau kelebihan air."

Josefa tersenyum mengangguk. "Itu pasti akan sangat membantu meningkatkan efisiensi pemakaian air dan hasil panen kita."

Selain membantu di lapangan, Teguh juga aktif memberikan pelatihan kepada warga kampung yang tertarik untuk mempelajari lebih dalam tentang teknologi pertanian modern.

Beberapa petani muda duduk di hadapan Teguh, menatap dengan penuh antusiasme saat dia menjelaskan tentang prinsip-prinsip ilmiah di balik penggunaan pupuk organik dan teknik irigasi yang mereka terapkan. "Dengan mengintegrasikan teknologi ini," kata Teguh dengan penuh semangat, "kita tidak hanya meningkatkan hasil panen, tetapi juga menjaga lingkungan sekitar tetap sehat."

Beberapa minggu kemudian, Teguh juga berperan penting dalam memfasilitasi hubungan antara tim pertanian dengan pihak luar, seperti pemerintah daerah dan organisasi pertanian di Papua. Dia mengatur pertemuan dengan pihak terkait untuk berbagi pengalaman dan hasil dari eksperimen pertanian mereka.

"Dengan menghadirkan kolaborasi seperti ini," ujar Teguh di depan audiens yang terdiri dari petani dan pejabat pemerintah setempat, "kita dapat belajar satu sama lain dan memperkuat upaya untuk pertanian yang lebih berkelanjutan di Kampung Tabonji."

Kerjasama Teguh dengan Josefa dan Didimus tidak hanya membawa perubahan positif dalam ladang, tetapi juga menginspirasi semangat kolaborasi dan inovasi di seluruh komunitas Marind Anim di Pulau Kimaam. Dengan integrasi antara ilmu pengetahuan modern dan kearifan lokal, mereka semakin yakin bahwa masa depan pertanian mereka akan lebih produktif dan berkelanjutan.

(Bersambung)

Merauke, 22 Januari 2025

Agustinus Gereda

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun