Sementara itu, Teguh dengan cermat mencatat semua observasi mereka, mulai dari ukuran dan berat umbi hingga kualitas tanah di sekitar akar tanaman. "Kita perlu menyimpan semua data ini untuk analisis lebih lanjut. Ini penting untuk perbaikan ke depan," kata Teguh sambil menulis di buku catatannya.
Setelah memeriksa semua parameter yang mereka tentukan, mereka memutuskan untuk membagi hasil dan data mereka dengan warga kampung dalam pertemuan komunitas berikutnya. Josefa merasakan kelegaan yang mendalam saat melihat bahwa kerja keras mereka mulai membuahkan hasil.
Pengumuman hasil eksperimen pertama mereka disambut dengan antusiasme di antara warga kampung. "Lihat, apa yang kalian capai! Ini sangat menginspirasi," ujar Pak Leo, salah satu petani senior, dengan bangga.
"Terima kasih, Pak Leo. Kami hanya mencoba yang terbaik untuk kampung kita," jawab Didimus dengan rendah hati.
Beberapa dari mereka yang awalnya skeptis kini mulai melihat nilai dari pendekatan baru yang Josefa, Didimus, dan Teguh bawa. Diskusi berlanjut tentang langkah-langkah selanjutnya dalam mengembangkan pertanian yang lebih berkelanjutan dan menghasilkan di Kampung Tabonji.
"Saya pikir kita bisa memperluas metode ini ke ladang lain," kata Renata, salah satu pemuda kampung yang turut membantu dalam proyek ini.
Josefa mengangguk setuju, "Itu ide bagus, Renata. Dengan kerja sama dan dukungan dari semua warga, kita bisa mencapai lebih banyak lagi."
Eksperimen pertama ini bukan hanya tentang menghasilkan tanaman yang lebih baik, tetapi juga tentang membuka jalan bagi perubahan positif dalam budaya pertanian komunitas Marind Anim. Josefa, Didimus, dan Teguh merasa semakin termotivasi untuk melanjutkan upaya mereka, membangun masa depan yang lebih cerah dan berkelanjutan bagi generasi mendatang di Pulau Kimaam.
"Ini baru permulaan. Kita masih punya banyak pekerjaan, tapi saya yakin kita bisa melakukannya," kata Josefa dengan semangat.
"Benar, bersama kita bisa membawa perubahan," tambah Didimus dengan tekad kuat.
Teguh tersenyum dan berkata, "Mari kita terus bekerja keras untuk masa depan Kampung Tabonji."