Mohon tunggu...
Agustinus Gereda Tukan
Agustinus Gereda Tukan Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan

Pencinta membaca dan menulis, dengan karya narasi, cerpen, esai, dan artikel yang telah dimuat di berbagai media. Tertarik pada filsafat, bahasa, sastra, dan pendidikan. Berpegang pada moto: “Bukan banyaknya, melainkan mutunya,” selalu mengutamakan pemikiran kritis, kreatif, dan solusi inspiratif dalam setiap tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

[Novel] Menapak Jejak di Kimaam, Episode 91-92

15 Januari 2025   04:30 Diperbarui: 14 Januari 2025   18:04 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Didimus, yang juga telah kembali ke kampung halaman setelah menyelesaikan pendidikannya di Merauke, dengan antusias berbagi pengalaman dan pengetahuannya tentang konservasi lingkungan dengan masyarakat.

"Kita harus menjaga hutan dan tanah kita, agar bisa terus memberikan hasil yang baik," ujar Didimus dalam sebuah pertemuan warga. "Dengan metode yang tepat, kita bisa melestarikan alam sekaligus meningkatkan hasil pertanian."

Sementara itu, Teguh, yang datang dari Semarang, dengan gigih membantu menyesuaikan teknologi pertanian modern dengan lingkungan lokal yang unik di Kimaam.

"Teknologi ini mungkin terlihat rumit pada awalnya, tapi saya akan membantu kalian mempelajarinya," kata Teguh sambil menunjukkan cara kerja alat pemotong rumput otomatis. "Alat ini akan menghemat waktu dan tenaga kalian."

Josefa tidak hanya membawa ilmu pengetahuannya, tetapi juga semangat dan keyakinan yang menginspirasi warga kampung untuk terus maju. Mereka bersama-sama bekerja keras, membuka ladang-ladang baru dengan sistem tanam yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Diskusi dan kerja sama erat terjalin di antara mereka, menguatkan komunitas dalam menghadapi tantangan dan mencapai tujuan bersama.

"Ini semua tentang kerja sama dan saling membantu," kata Josefa dalam sebuah rapat warga. "Kita bisa melakukan banyak hal jika kita bersatu."

Kepulangan Josefa menjadi titik awal bagi perubahan yang berkelanjutan di Kampung Tabonji. Proses integrasi antara tradisi lokal dan inovasi modern tidak hanya membawa kemakmuran ekonomi, tetapi juga memperkokoh identitas budaya masyarakat Marind Anim di Pulau Kimaam.

"Tradisi kita adalah kekuatan kita," ujar Pak Leo dengan penuh semangat. "Dan dengan pengetahuan baru ini, kita bisa menjaga tradisi sambil terus maju."

Josefa mengangguk setuju. "Benar, Pak Leo. Masa depan kita cerah jika kita terus belajar dan berinovasi bersama."

Dengan semangat yang baru, seluruh warga Kampung Tabonji bekerja keras, bertekad untuk mewujudkan visi Josefa dan mencapai kesejahteraan bersama.

Sambutan Keluarga

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun