Mohon tunggu...
Agustinus Gereda Tukan
Agustinus Gereda Tukan Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan

Membaca dan menulis, kesukaanku. Selain buku nonfiksi, menghasilkan tulisan narasi, cerpen, esai, artikel, yang termuat dalam berbagai media. Minat akan filsafat, bahasa, sastra, dan pendidikan. Moto: “Bukan banyaknya melainkan mutunya” yang mendorong berpikir kritis, kreatif, mengedepankan solusi dan pencerahan dalam setiap tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Menguasai Ilmu Pengetahuan Melalui Bahasa: Keterampilan Komunikatif dan Pragmatis

14 Desember 2024   05:30 Diperbarui: 14 Desember 2024   04:40 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Penulisan makalah: Penulisan akademik memerlukan bahasa formal yang jelas dan kohesif untuk menyampaikan ide, menjelaskan metode, dan melaporkan hasil penelitian. Contohnya, makalah ilmiah yang diterbitkan dalam jurnal memiliki struktur standar (pendahuluan, metode, hasil, diskusi) yang membantu pembaca memahami penelitian secara sistematis. Booth dkk., dalam The Craft of Research (1995), menekankan bahwa "penulisan akademik adalah cara utama untuk mengomunikasikan pengetahuan baru."

Diskusi kelompok: Bahasa dalam diskusi kelompok digunakan untuk menyampaikan pendapat, mendengarkan tanggapan, dan mencapai konsensus. Dalam setting ini, penggunaan bahasa yang inklusif dan responsif terhadap ide orang lain menjadi penting untuk memastikan keterlibatan semua anggota.

Keterampilan Komunikatif dalam Ilmu Pengetahuan

Kemajuan ilmu pengetahuan tidak hanya ditentukan oleh kemampuan berpikir kritis dan pemahaman teknis, tetapi juga keterampilan komunikatif. Kemampuan berbicara di depan umum, menulis laporan ilmiah yang jelas dan ringkas, serta berdiskusi secara efektif dalam kelompok interdisiplin adalah elemen penting dalam menyampaikan pengetahuan ilmiah dan berkolaborasi dengan kolega. 

Kemampuan berbicara di depan umum:  Hal ini memungkinkan seorang ilmuwan menyampaikan gagasan dan hasil penelitian kepada audiens secara efektif. Alan H. Monroe, dalam Principles and Types of Speech (1949), menyebutkan bahwa "keberhasilan presentasi publik ditentukan oleh struktur pidato yang jelas, penguasaan materi, dan kemampuan untuk menarik perhatian audiens." Dalam konteks ilmiah, kemampuan berbicara di depan umum mencakup menyampaikan presentasi di konferensi, memimpin seminar, atau menjelaskan temuan kepada khalayak awam. Misalnya, penggunaan metode storytelling sering dianjurkan untuk membuat presentasi lebih menarik. Barbara Tannenbaum, seorang pakar komunikasi, dalam The Power of Storytelling (2016), menyatakan bahwa "mengemas ide dalam narasi yang terstruktur membuat informasi lebih mudah dipahami dan diingat.

Menulis laporan ilmiah yang jelas dan ringkas: Inilah salah satu bentuk komunikasi paling penting dalam dunia akademik dan profesional. Penulisan ilmiah yang baik harus memenuhi kriteria kejelasan, ketepatan, dan konsistensi. Robert A. Day, dalam How to Write and Publish a Scientific Paper (1983), menekankan bahwa "penulisan ilmiah yang efektif tidak hanya menyampaikan informasi, tetapi juga memfasilitasi pembaca dalam memahami inti penelitian." Laporan ilmiah yang baik biasanya mencakupi bagian-bagian standar seperti abstrak, pendahuluan, metode, hasil, dan diskusi. Kejelasan dan keringkasan menjadi kunci agar pembaca dapat segera memahami poin-poin utama tanpa kehilangan detail penting. Misalnya, dalam menulis bagian metode, penulis harus menggunakan bahasa deskriptif tetapi tidak berlebihan, memastikan bahwa pembaca dapat mereplikasi penelitian jika diperlukan.

Berdiskusi dengan efektif dalam kelompok interdisiplin: Hal ini membutuhkan keterampilan komunikasi yang adaptif, karena setiap anggota mungkin memiliki latar belakang dan terminologi yang berbeda. Deborah Tannen, dalam You Just Don't Understand: Women and Men in Conversation (1990), menyatakan bahwa "diskusi yang efektif dalam tim lintas disiplin memerlukan empati komunikasi, kemampuan untuk mendengarkan secara aktif, dan keterampilan menjembatani perbedaan." Dalam diskusi kelompok interdisiplin, penting untuk menggunakan bahasa yang inklusif dan menghindari istilah teknis yang tidak dikenal oleh semua anggota tim. Misalnya, dalam proyek bioinformatika, seorang ahli biologi mungkin perlu menjelaskan konsep biologi molekuler kepada ahli komputer menggunakan analogi sederhana. Selain itu, keterampilan memfasilitasi diskusi, seperti menjaga fokus pada tujuan tim sangatlah penting. 

Keterampilan Pragmatis dalam Ilmu Pengetahuan

Dalam ilmu pengetahuan, keterampilan pragmatis adalah kemampuan menggunakan bahasa sesuai konteks sosial, budaya, dan situasi komunikasi. Hal ini mencakup pemahaman konteks sosial-budaya, penyesuaian gaya bahasa dengan audiens, dan upaya mencegah kesalahpahaman dalam komunikasi ilmiah. 

Komunikasi ilmiah sering melibatkan individu dari berbagai latar belakang sosial dan budaya. Dell Hymes, melalui teorinya tentang Communicative Competence, menekankan pentingnya memahami "bagaimana, kapan, dan dengan siapa suatu bahasa digunakan" (Foundations in Sociolinguistics, 1974). Perbedaan budaya dapat memengaruhi interpretasi pesan, misalnya gaya komunikasi langsung yang dianggap efisien di budaya Barat bisa dipandang kurang sopan di Asia. Pemahaman terhadap konteks ini membantu peneliti menyusun pesan yang lebih efektif dan relevan. 

Menyesuaikan gaya bahasa dengan audiens adalah aspek penting komunikasi ilmiah. Bruce Fraser, dalam Pragmatics and Discourse (1983), menyebut adaptasi gaya bahasa sebagai inti komunikasi pragmatis, memungkinkan pesan tersampaikan secara relevan. Peneliti perlu menggunakan terminologi teknis dan formal saat berhadapan dengan audiens akademik, tetapi menggunakan bahasa sederhana dan analogi untuk masyarakat awam. Dalam komunikasi lintas disiplin, istilah yang tidak umum perlu dijelaskan untuk menghindari kebingungan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun