Mohon tunggu...
Agustinus Gereda Tukan
Agustinus Gereda Tukan Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan

Pencinta membaca dan menulis, dengan karya narasi, cerpen, esai, dan artikel yang telah dimuat di berbagai media. Tertarik pada filsafat, bahasa, sastra, dan pendidikan. Berpegang pada moto: “Bukan banyaknya, melainkan mutunya,” selalu mengutamakan pemikiran kritis, kreatif, dan solusi inspiratif dalam setiap tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Balada Langit yang Hilang

29 November 2024   05:30 Diperbarui: 29 November 2024   06:12 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mengungsi mencari terang di balik lembah runtuh 

Oh, Lewotobi, gunung yang agung

Mengapa murkamu begitu garang dan murung? 

Bukankah tanah ini ladang harapan 

Kini menjadi neraka yang mencekam kehidupan? 

Langit hitam membawa pesan pahit 

Bahwa hidup tak selamanya bersahabat 

Setiap kegelapan mengintai di ujung hari 

Mengajarkan kita untuk berjaga, meski dalam mimpi 

Saudaraku, di mana kalian sekarang? 

Di bawah atap baru, atau di jalan panjang? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun