"Jose, bagaimana cara menghitung laju pertumbuhan tanaman itu?" tanya seorang teman sekelas.
Josefa menjawab dengan penuh perhatian, "Kita bisa gunakan rumus ini untuk mencari tahu."
Josefa harus belajar mengatur waktu dengan baik, memanfaatkan setiap kesempatan untuk belajar, dan memahami konsep-konsep baru dalam ilmu pertanian modern. Meskipun sulit, tekad dan motivasi Josefa untuk belajar tidak pernah surut. Dia mengambil setiap tantangan sebagai kesempatan untuk tumbuh dan berkembang lebih baik lagi.
"Jose, kamu udah mencoba teknik baru ini?" tanya Teguh saat mereka berdua menghadiri seminar pertanian.
Josefa mengangguk. "Iya, sepertinya bisa diterapkan di proyek akhir nanti."
Selama proses penyesuaian diri ini, Josefa juga mendapatkan dukungan yang tak ternilai dari teman-teman sekelas dan dosen-dosen di IPB. Mereka memberinya bimbingan dan dorongan yang sangat dibutuhkan dalam menghadapi berbagai rintangan di kampus.
"Dosen kita memang ketat, tapi mereka selalu siap membantu kalau kita bertanya," kata Josefa pada Teguh.
Diskusi-diskusi dan kolaborasi dengan teman-teman sekelasnya membantu Josefa memperluas pengetahuannya dan mengeksplorasi ide-ide baru dalam bidang pertanian.
"Kita bisa buat proyek tim tentang ini, kan?" ajak Josefa pada teman-temannya.
Penyesuaian diri Josefa di IPB tidak hanya tentang belajar ilmu pertanian, tetapi juga tentang mengembangkan kepercayaan diri, keterampilan sosial, dan kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan baru. Semua pengalaman ini membentuknya menjadi individu yang lebih kuat, lebih percaya diri, dan siap menghadapi tantangan apapun di masa depan.
"Dengan tekadku yang bulat, aku yakin bisa terus berkembang dan memberikan kontribusi positif, baik bagi diriku sendiri maupun bagi masyarakat Papua," ucap Josefa dalam hati.