Mohon tunggu...
Agustinus Gereda Tukan
Agustinus Gereda Tukan Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Hobi membaca dan menulis. Selain buku nonfiksi, menghasilkan tulisan narasi, cerpen, esai, artikel, yang termuat dalam berbagai media. Minat akan filsafat, bahasa, sastra, dan pendidikan. Moto: “Bukan banyaknya melainkan mutunya” yang mendorong berpikir kritis, kreatif, mengedepankan solusi dan pencerahan dalam setiap tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Makna Hari Sarjana Nasional 29 September: Menggapai Asa di Dunia Pendidikan

30 September 2024   06:05 Diperbarui: 30 September 2024   06:15 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut Azyumardi Azra, dalam Sejarah Pendidikan di Indonesia: Dari Kolonialisme hingga Modernisasi (2015), "Pendidikan menjadi alat dominasi kolonial yang hanya menguntungkan kaum elite. Namun, perlawanan intelektual melalui pendidikan menjadi salah satu jalur untuk melepaskan diri dari belenggu kolonialisme." Hari Sarjana Nasional, yang memperingati prestasi Raden Mas Panji Sosrokartono, mencerminkan transisi perjalanan pendidikan Indonesia dari masa kelam kolonial hingga kini, dan pendidikan tinggi telah menjadi pilar penting dalam pembangunan bangsa.

Hari Sarjana Nasional adalah lebih dari sekadar perayaan gelar akademis; ia merupakan simbol semangat dan determinasi dalam menuntut ilmu. Di tengah dinamika sosial dan ekonomi yang terus berubah, pendidikan tinggi menjadi landasan untuk menghadapi tantangan global. Para mahasiswa dan lulusan perguruan tinggi dipandang sebagai agen perubahan, yang diharapkan terus mengembangkan diri dan berkontribusi bagi kemajuan masyarakat.

Sejarawan pendidikan, Mohammad Ali dalam Pendidikan dan Perjuangan di Nusantara (2018) mengungkapkan, "Hari Sarjana Nasional mengingatkan kita bahwa pendidikan tidak sekadar sebuah pencapaian personal, melainkan tanggung jawab sosial untuk terus membawa perubahan positif bagi bangsa." Dalam konteks ini, hari tersebut menjadi dorongan bagi generasi muda untuk terus berjuang dalam dunia akademik, baik di dalam maupun di luar negeri, guna memajukan ilmu pengetahuan serta kemanusiaan.

Para sarjana memiliki peran yang sangat besar dalam pembangunan bangsa di berbagai sektor. Kontribusi mereka terlihat dalam bidang sains, teknologi, seni, hingga sosial. Dalam bidang sains dan teknologi, para lulusan perguruan tinggi telah memperkenalkan inovasi yang membantu meningkatkan daya saing Indonesia di kancah global. Di sisi lain, para sarjana dalam bidang sosial telah turut serta dalam merumuskan kebijakan dan strategi yang bertujuan untuk menyejahterakan masyarakat. Kemajuan sektor kesehatan, pendidikan, ekonomi, dan lingkungan pun tak lepas dari kontribusi lulusan perguruan tinggi yang terus mendorong terciptanya perubahan.

Dalam Peran Sarjana dalam Pembangunan Bangsa (2021), Hamid Fahmy Zarkasyi menyatakan, "Sarjana tidak hanya membawa gelar akademis, tetapi juga tanggung jawab moral untuk menerapkan ilmu yang mereka pelajari guna memberikan solusi terhadap tantangan sosial dan ekonomi." Dengan demikian, peringatan Hari Sarjana Nasional bukan hanya merayakan prestasi individu, tetapi juga merayakan kontribusi kolektif yang diberikan sarjana terhadap kemajuan bangsa.

Inspirasi untuk Generasi Muda

Pendidikan tinggi memegang peran vital dalam membentuk masa depan individu dan bangsa. Di tengah tantangan global dan perkembangan teknologi yang pesat, generasi muda di Indonesia dituntut untuk memiliki pendidikan yang kuat agar mampu bersaing di kancah internasional. Pendidikan bukan hanya jalan untuk mencapai kesuksesan pribadi, tetapi juga sarana untuk berkontribusi pada kemajuan bangsa.

Menurut Darmaningtyas dalam Pendidikan: Antara Harapan dan Kenyataan di Indonesia (2016), "Pendidikan tinggi adalah kunci untuk membuka peluang dan memperluas cakrawala. Generasi muda perlu menjadikan pendidikan sebagai prioritas untuk meraih keberhasilan dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat." Ini menjadi dorongan agar generasi muda tidak menyerah pada keterbatasan, tetapi terus berjuang untuk meraih pendidikan setinggi mungkin, terlepas dari tantangan yang dihadapi.

Raden Mas Panji Sosrokartono adalah contoh nyata bagaimana tekad kuat untuk menuntut ilmu dapat mengubah kehidupan seseorang dan memengaruhi generasi berikutnya. Sebagai sarjana pertama Indonesia yang berhasil meraih gelar di Belanda, Sosrokartono menunjukkan bahwa pendidikan adalah jalan untuk melawan ketidakadilan dan membuka peluang bagi kemajuan bangsa. Generasi muda perlu meneladani semangat pantang menyerah Sosrokartono, yang tidak hanya mengejar ilmu untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk memperjuangkan kemajuan bangsanya.

Di era modern, peran pendidikan semakin penting dalam menghadapi tantangan global seperti perkembangan teknologi, perubahan sosial, dan ketidakpastian ekonomi. Pendidikan tinggi menjadi modal utama dalam membekali generasi muda dengan keterampilan yang relevan, baik di bidang sains, teknologi, maupun sosial. Tanpa pendidikan yang memadai, sulit bagi seseorang untuk beradaptasi dengan perubahan yang terus terjadi.

Dalam Pendidikan di Era Globalisasi (2020), Fasli Jalal menegaskan, "Pendidikan menjadi fondasi utama untuk menghadapi tantangan global. Di tengah kemajuan teknologi dan perubahan sosial yang cepat, lulusan pendidikan tinggi harus mampu berpikir kritis, berinovasi, dan memecahkan masalah yang kompleks." Relevansi pendidikan dalam menghadapi masalah modern tidak dapat dipungkiri, karena hanya melalui pendidikan, individu dan masyarakat dapat mengatasi masalah-masalah seperti ketidaksetaraan ekonomi, perubahan iklim, dan krisis kesehatan global.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun