Mohon tunggu...
Agustinus Gereda Tukan
Agustinus Gereda Tukan Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Hobi membaca dan menulis. Selain buku nonfiksi, menghasilkan tulisan narasi, cerpen, esai, artikel, yang termuat dalam berbagai media. Minat akan filsafat, bahasa, sastra, dan pendidikan. Moto: “Bukan banyaknya melainkan mutunya” yang mendorong berpikir kritis, kreatif, mengedepankan solusi dan pencerahan dalam setiap tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menemukan Keseimbangan Sejati: Antara Makan, Kerja, dan Spiritualitas

11 Agustus 2024   10:20 Diperbarui: 11 Agustus 2024   10:44 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kebutuhan Makanan Jasmani dan Rohani

Makanan Jasmani: Hal ini meliputi nutrisi dan kesejahteraan fisik sebagai dasar kesehatan, dan pilihan makanan sehat dan dampaknya terhadap tubuh.

Makanan jasmani merujuk pada kebutuhan nutrisi tubuh untuk mempertahankan kesehatan fisik. Nutrisi yang tepat adalah fondasi kesehatan tubuh, mendukung sistem kekebalan, memperbaiki jaringan, dan menyediakan energi untuk aktivitas sehari-hari. Asupan makanan yang seimbang dan bervariasi, termasuk karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral, sangat penting untuk fungsi tubuh yang optimal.

Pilihan makanan sehat memiliki dampak signifikan terhadap kesejahteraan fisik. Diet yang kaya buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan lemak sehat dapat mengurangi risiko penyakit kronis seperti obesitas, diabetes, dan penyakit jantung. Sebaliknya, konsumsi makanan olahan yang tinggi gula dan lemak trans dapat berkontribusi pada masalah kesehatan.

Makanan Rohani: Hal ini mencakup peran spiritualitas nutrisi rohani dalam kehidupan yang bermakna, dan bagaimana keyakinan dan praktik spiritual dapat memperkaya kehidupan.

Makanan rohani mengacu pada elemen spiritual dan emosional yang memberi makna dan tujuan dalam kehidupan. Spiritualitas dapat memberikan rasa damai, harapan, dan kesejahteraan emosional yang mendalam, karena yakin akan cinta dan berkat Tuhan melalui makanan. Praktik-praktik seperti meditasi, doa, dan refleksi diri adalah bentuk makanan rohani yang membantu menyeimbangkan stres dan memberikan makna pada kehidupan sehari-hari.

Keyakinan dan praktik spiritual dapat memperkaya kehidupan dengan menawarkan perspektif baru dan cara mengatasi tantangan. Mereka memberikan kerangka kerja untuk memahami dunia dan posisi kita di dalamnya, menawarkan ketenangan batin dan kebijaksanaan yang dapat mengarahkan tindakan kita.

Keseimbangan Fisik dan Spiritual: Hal ini meliputi cara menemukan harmoni antara kebutuhan jasmani dan rohani, dan membangun kebiasaan yang memenuhi tubuh dan jiwa.

Menemukan harmoni antara kebutuhan jasmani dan rohani memerlukan pendekatan yang seimbang, sehingga perhatian terhadap kesehatan fisik dan kesejahteraan spiritual saling melengkapi. Ini dapat dicapai melalui pola makan sehat, aktivitas fisik yang teratur, serta dedikasi terhadap praktik spiritual yang memberikan makna dan ketenangan. Jon Kabat-Zinn (1994), dalam Wherever You Go, There You Are: Mindfulness Meditation in Everyday Life, menyarankan praktik mindfulness sebagai cara untuk menyelaraskan pikiran dan tubuh, sehingga membantu mencapai keseimbangan yang sehat.

Membangun kebiasaan yang memenuhi tubuh dan jiwa melibatkan kesadaran dan komitmen untuk memelihara kedua aspek kehidupan ini. Ini termasuk memilih makanan yang bergizi, merawat tubuh melalui aktivitas fisik, dan mengalokasikan waktu untuk refleksi dan spiritualitas. Menurut James Clear (2018), dalam Atomic Habits: An Easy & Proven Way to Build Good Habits & Break Bad Ones, membangun kebiasaan kecil yang konsisten dapat membawa perubahan besar dalam kehidupan, termasuk dalam mencapai keseimbangan fisik dan spiritual.

Pembahasan di atas menunjukkan, dalam kehidupan modern yang cepat, penting untuk menemukan keseimbangan antara kebutuhan fisik dan spiritual. Makanan bukan hanya bahan bakar, tetapi juga berkontribusi pada kehidupan sosial dan emosional. Memenuhi kebutuhan spiritual membantu kita menemukan makna dalam hidup. Menjaga keseimbangan ini menjadi kunci kesejahteraan holistik, dengan nutrisi dan praktik spiritual yang saling melengkapi. Dengan memahami makna makan dan spiritualitas, kita dapat membuat pilihan yang lebih bijaksana untuk hidup lebih bahagia dan bermakna, memastikan bahwa kita makan untuk hidup sambil menghargai momen berharga dalam perjalanan hidup. (*)

Merauke, 11 Agustus 2024

Agustinus Gereda

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun