Mohon tunggu...
Agustinus Gereda Tukan
Agustinus Gereda Tukan Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Hobi membaca dan menulis. Selain buku nonfiksi, menghasilkan tulisan narasi, cerpen, esai, artikel, yang termuat dalam berbagai media. Minat akan filsafat, bahasa, sastra, dan pendidikan. Moto: “Bukan banyaknya melainkan mutunya” yang mendorong berpikir kritis, kreatif, mengedepankan solusi dan pencerahan dalam setiap tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Membudayakan Keterampilan Bertanya Siswa untuk Membina Sikap Kritis

29 Juli 2024   03:07 Diperbarui: 29 Juli 2024   03:31 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pertanyaan Terbuka. Pertanyaan terbuka adalah jenis pertanyaan yang tidak memiliki jawaban tunggal dan memerlukan pemikiran mendalam serta refleksi. Menurut Richard Paul & Linda Elder (2012), pertanyaan terbuka mendorong siswa mengeksplorasi berbagai kemungkinan jawaban, memberikan argumen yang didukung oleh bukti, dan mempertimbangkan perspektif yang berbeda. Pertanyaan seperti "Mengapa kamu berpikir begitu?" atau "Bagaimana cara lain untuk memecahkan masalah ini?" membantu siswa mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan analitis. Dengan sering menggunakan pertanyaan terbuka, guru dapat menstimulasi diskusi yang mendalam dan pemikiran yang lebih kompleks di kalangan siswa.

Menciptakan suasana kelas yang aman. Ini adalah kunci untuk membudayakan keterampilan bertanya. Alfie Kohn (1999) menekankan pentingnya lingkungan belajar yang menghargai setiap pertanyaan siswa dan tidak menghukum kesalahan. Suasana yang aman mendorong siswa merasa nyaman mengajukan pertanyaan tanpa takut dihakimi atau dikritik. Ini bisa dicapai melalui strategi seperti membuat aturan kelas yang mendukung, mendorong semua siswa untuk bertanya, dan membangun hubungan yang baik dengan siswa.

Tantangan dan Solusinya

Tantangan yang dihadapi dalam upaya membudayakan keterampilan bertanya siswa.

Kurangnya waktu. Salah satu tantangan utama dalam membudayakan keterampilan bertanya di kelas adalah kurangnya waktu. Kurikulum yang padat sering membuat guru merasa terburu-buru untuk menyelesaikan materi, sehingga tidak cukup waktu untuk mendorong siswa bertanya dan mengeksplorasi ide-idenya. Menurut John Hattie (2008), dalam Visible Learning: A Synthesis of Over 800 Meta-Analyses Relating to Achievement, alokasi waktu yang efektif sangat penting untuk meningkatkan pencapaian siswa. Karena itu, waktu yang terbatas dapat menghambat pengembangan keterampilan bertanya yang mendalam.

Ketakutan siswa. Siswa mungkin takut dianggap bodoh oleh teman-temannya atau takut menerima kritik dari guru. Alfie Kohn (1999), dalam Punished by Rewards: The Trouble with Gold Stars, Incentive Plans, A's, Praise, and Other Bribes, menyatakan bahwa lingkungan belajar yang kompetitif dapat menghambat keberanian siswa untuk bertanya karena merasa tertekan oleh ekspektasi tinggi dan evaluasi yang ketat.

Kurangnya keterampilan guru. Menurut Richard Paul & Linda Elder (2012), banyak guru belum dilatih untuk mengembangkan keterampilan bertanya yang efektif, sehingga mereka mungkin tidak tahu bagaimana cara terbaik untuk mendorong dan menanggapi pertanyaan siswa.

Solusi konkret untuk mengatasi tantangan membudayakan keterampilan bertanya siswa.

Integrasi pertanyaan dalam pembelajaran harian. Guru dapat mengintegrasikan aktivitas bertanya dalam setiap sesi pembelajaran. Misalnya, memulai kelas dengan satu atau dua pertanyaan pembuka yang relevan dengan topik yang akan dibahas.

Prioritaskan pertanyaan kritis. Fokus pada pertanyaan yang paling penting dan memiliki potensi untuk mengembangkan pemikiran kritis siswa. Hal ini membantu memaksimalkan waktu yang tersedia dengan lebih efektif.

Menciptakan lingkungan kelas yang aman dan mendukung. Guru harus membangun hubungan yang positif dengan siswa dan menciptakan iklim kelas yang menghargai setiap pertanyaan. Menurut Carol Dweck (2006), dalam Mindset: The New Psychology of Success, suasana yang mendukung dapat meningkatkan keberanian siswa untuk bertanya dan berpartisipasi aktif dalam diskusi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun