Mohon tunggu...
Agustinus Gereda Tukan
Agustinus Gereda Tukan Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Hobi membaca dan menulis. Selain buku nonfiksi, menghasilkan tulisan narasi, cerpen, esai, artikel, yang termuat dalam berbagai media. Minat akan filsafat, bahasa, sastra, dan pendidikan. Moto: “Bukan banyaknya melainkan mutunya” yang mendorong berpikir kritis, kreatif, mengedepankan solusi dan pencerahan dalam setiap tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kebiasaan Doa Bersama dalam Keluarga: Sarana Efektif Pendidikan Iman

14 Juni 2024   07:06 Diperbarui: 14 Juni 2024   07:18 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Panduan Praktis Memulai Kebiasaan Doa Bersama

Dalam rangka doa bersama keluarga Katolik, perlu dipertimbangkan panduan yang praktis, seperti menentukan waktu dan tempat yang tepat, menyusun format doa yang sesuai, melibatkan seluruh anggota keluarga.

Pilih waktu yang konsisten dan cocok, seperti sebelum makan malam atau sebelum tidur. Selain itu, siapkan ruang doa yang nyaman dan tenang, seperti sudut di ruang tamu atau kamar tidur, dengan elemen-elemen spiritual seperti salib, lilin, atau ikon.

Untuk menyusun format doa yang sesuai, misalnya menggabungkan doa tradisional seperti 'Bapa Kami', 'Salam Maria', dan 'Kemuliaan' dengan doa spontan untuk kekayaan dan dinamika. Tentukan format yang jelas untuk menjaga fokus dan memudahkan pelaksanaan doa. Misalnya, setelah doa tradisional, setiap anggota keluarga bisa mengucapkan doa spontan sesuai dengan kebutuhan atau rasa syukur mereka pada hari itu.

Untuk melibatkan seluruh anggota keluarga, bagilah peran dalam memimpin doa secara bergiliran. Libatkan anak-anak dengan cara yang kreatif dan menyenangkan, seperti memimpin doa pembuka atau membaca perikop Kitab Suci. Melibatkan anak-anak dalam doa bersama bisa menjadi tantangan, tetapi juga memberikan kesempatan emas untuk pendidikan iman sejak dini.

Mengatasi Tantangan Menjaga Kebiasaan Doa Bersama

Pentingnya konsistensi dan komitmen, seperti menjaga rutinitas doa di tengah kesibukan. Jadwalkan doa dalam agenda keluarga, mulai dengan durasi singkat, fleksibilitas, mengatasi rasa bosan atau monoton, variasi dalam doa, libatkan semua anggota keluarga, integrasi dengan aktivitas lain.

Strategi menghadapi dan mengatasi penolakan atau ketidakantusiasan. Penolakan atau ketidakantusiasan dari anggota keluarga, terutama remaja atau anak-anak, adalah hal yang umum. Beberapa strategi untuk mengatasinya, antara lain komunikasi terbuka, pendekatan positif dan persuasif, menunjukkan teladan, membuat doa lebih menarik dan relevan bagi semua anggota keluarga, gabungan doa dengan aktivitas yang menyenangkan (seperti membaca cerita Kitab Suci secara bergantian, menonton film rohani), musik dan nyanyian yang dapat membuat doa lebih hidup dan menyenangkan, doa kreatif yang ditulis atau digambar oleh anak-anak.

Paparan di atas memperlihatkan bahwa kebiasaan doa bersama dalam keluarga Katolik memiliki manfaat yang sangat besar dan mendalam. Hal ini berarti doa pribadi tidaklah cukup. Dalam menghadapi tantangan hidup, doa bersama memberikan kekuatan dan penghiburan, memastikan bahwa keluarga tetap bersatu dalam iman dan kasih Tuhan. Dengan memahami berbagai manfaat yang diperoleh dari kebiasaan doa bersama, sangat penting bagi keluarga Katolik untuk memulai dan terus menghidupkan kebiasaan ini. Meskipun mungkin mengalami tantangan dalam menjaga konsistensi dan menghadapi penolakan, dengan komitmen dan kreativitas, doa bersama dapat menjadi rutinitas yang menyenangkan dan bermakna. (*)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun