Banyak orang mencapai kebahagiaan melalui perjalanan 'melihat dengan hati'. Misalnya, Nelson Mandela, pemimpin Afrika Selatan, yang terkenal dengan perjuangannya melawan apartheid.
Setelah dibebaskan dari penjara selama 27 tahun, dia memimpin negaranya menuju demokrasi dan rekonsiliasi. Santa Teresa, biarawati Katolik yang mendedikasikan hidupnya melayani orang miskin di Kalkuta, India.
Dalai Lama, pemimpin spiritual Tibet, yang mengajarkan pentingnya perdamaian, kasih sayang, dan kebijaksanaan. Mereka menunjukkan bahwa kebijaksanaan dan kebahagiaan dapat dicapai oleh semua orang yang bersedia membuka hati dan melihat dunia dengan kasih.
Pemaparan di atas menunjukkan, melihat dengan hati adalah sebuah perjalanan yang membutuhkan komitmen dan usaha. Namun, perjalanan ini membawa kita pada kebijaksanaan dan kebahagiaan sejati, yang tidak dapat ditemukan dalam hal-hal materi atau kesenangan sesaat.
Melalui proses introspeksi, empati, refleksi, dan keterbukaan terhadap bimbingan ilahi, kita mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam tentang diri kita sendiri, orang lain, dan dunia. Melihat dengan hati adalah sebuah perjalanan transformatif yang berkelanjutan. Setiap hari, kita dihadapkan pada kesempatan untuk belajar, bertumbuh, dan menjadi lebih bijaksana.
Semoga kita terus membuka hati, melihat dengan mata yang penuh kasih, dan berjalan di jalan menuju kebijaksanaan dan kebahagiaan sejati. (*)