Paparan di atas memperlihatkan, pengampunan bukan sekadar tindakan memberi maaf, tetapi sebuah perjalanan spiritual yang melibatkan refleksi diri, komunikasi terbuka, dan kesediaan untuk berubah. Dalam konteks perkawinan Katolik, pengampunan menjadi kunci untuk membangun hubungan yang harmonis, penuh kasih, dan berkelanjutan. Perlu diingat bahwa tidak ada yang sempurna. Setiap hubungan memiliki tantangan dan konflik yang harus dihadapi. Pengampunan adalah kunci untuk melampaui konflik dan kesalahan, serta memperkuat ikatan suami dan istri. Di sini, diperlukan keberanian pasangan untuk menerapkan konsep pengampunan, terutama dalam konteks perkawinan Katolik, serta menerima Sakramen Tobat secara teratur. Dengan memberikan maaf dan menerima pengampunan, pasangan dapat membangun fondasi yang kokoh untuk kebahagiaan dan keberlangsungan perkawinan mereka. Melalui pengampunan, pasangan dapat merasakan kedamaian, keselarasan, dan cinta sejati yang berasal dari Tuhan sendiri. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H