Mohon tunggu...
Agustinus Gereda Tukan
Agustinus Gereda Tukan Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan

Pencinta membaca dan menulis, dengan karya narasi, cerpen, esai, dan artikel yang telah dimuat di berbagai media. Tertarik pada filsafat, bahasa, sastra, dan pendidikan. Berpegang pada moto: “Bukan banyaknya, melainkan mutunya,” selalu mengutamakan pemikiran kritis, kreatif, dan solusi inspiratif dalam setiap tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Fenomena Labeling, Salah Satu Bentuk Solidaritas dan Keakraban

11 Mei 2024   08:12 Diperbarui: 11 Mei 2024   08:13 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Labeling, baik positif maupun negatif, dapat memicu reaksi sosial yang kompleks. Labeling positif dapat menguatkan identitas sosial dan memperkuat solidaritas di antara individu atau kelompok yang memiliki label yang sama. Sementara labeling negatif menyebabkan stigmatisasi dan memengaruhi interaksi sosial secara negatif. Namun, solidaritas dan keakraban juga dapat terbentuk melalui pengalaman bersama dan saling memahami, sehingga individu atau kelompok saling mendukung dan membangun hubungan yang erat.

Penting bagi siapa saja untuk memahami peran labeling dalam memengaruhi interaksi sosial dan memelihara hubungan yang lebih sehat dalam masyarakat. Dengan menyadari dampak label yang diberikan kepada individu atau kelompok, seseorang dapat lebih berhati-hati dalam memperlakukan orang lain, dan menghindari stereotip yang tidak adil. Selain itu, perlu dipromosikan inklusivitas dan empati dalam interaksi sosial untuk memperkuat solidaritas dan keakraban dalam masyarakat. Dengan demikian, terciptalah lingkungan yang lebih ramah dan mendukung bagi semua individu, tanpa memandang label yang mereka miliki. Solidaritas dan keakraban dapat membangun masyarakat yang lebih toleran, inklusif, dan harmonis bagi semua individu. (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun