Mohon tunggu...
Agustinus Wibowo
Agustinus Wibowo Mohon Tunggu... Sales - Orang biasa yang terus belajar

Praktisi sales dan marketing yang belajar menulis tentang apa saja

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sejuta Makna Filosofis Motif Batik

26 Oktober 2020   08:11 Diperbarui: 26 Oktober 2020   08:18 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Batik merupakan warisan budaya dengan sejuta nilai dan makna filosofi motif batik yang dalam. Pasalnya, memiliki motif beragam antara satu daerah dengan daerah lain. Setiap coretan indahnya memiliki arti mendalam menggambarkan cerita nusantara untuk generasi masa depan.

Coretan dalam kain memiliki sejarah tidak bisa ditinggalkan. Motif awalnya digunakan sebagai pembeda status sosial masyarakat. Sehingga dikenal kain khusus untuk golongan kerajaan dan bisa digunakan masyarakat. Kini, batik telah menjadi suatu budaya yang sudah bisa digunakan oleh siapa saja tanpa harus melihat dan memandang dari status sosialnya.

Makna Filosofi Batik yang Cantik

Penggunaannya kian meluas menjadikannya menjadi warisan dunia. Tidak heran jika beberapa acara tidak bisa terlepas dari baju baik formal atau pun non formal. 

Namun, ternyata penggunaan batik tidak bisa dilakukan dengan cara penggunaan yang secara asal-asalan. Pasalnya, setiap motif memiliki makna dan filosofi mendalam, berikut ulasan beberapa motif yang terkenal.

  • Parang 

Parang menjadi motif paling terkenal di masyarakat Indonesia. Motif asal Solo ini menggambarkan ombak laut selalu menghantam tebing tanpa rasa lelah. Makna filosofi motif batik ini dianalogikan layaknya kehidupan manusia harus senantiasa dilandasi perjuangan.

Perjuangan dan usaha ditujukan untuk mencapai kemerdekaan lahir dan batin. Khususnya bagi masyarakat jawa, kemerdekaan ini diartikan sebagai pribadi yang baik, sopan, tanpa meninggalkan norma masyarakat. Jenis parang sendiri memiliki beragam jenis layaknya parang rusak, parang kecil, parang klitik, parang kusumo hingga parang slobog.

  • Mega Mendung

Mega mendung menjadi motif paling mempesona di daerah Cirebon. Goresannya digambarkan dengan pola awan berarti langit dan mendung dengan arti gelap. Makna filosofi motif batik mega mendung diartikan sebagai kesabaran manusia tidak mudah marah dalam setiap fase kehidupan.

Corak mega mendung juga berkaitan dengan sejarah masyarakat terkait masuknya masyarakat Cina ke Cirebon. Pada saat itu, Istri dari Sunan Gunung Jati membawa karya seni dari Cina dengan motif awan. Sehingga awan dalam goresan ini dapat diartikan juga sebagai dunia yang luas beserta seluruh isinya.

  • Kawung

Kawung menjadi pola paling terkenal dengan umur tertua. Sampai saat ini terdapat makna filosofi motif batik kawung yang berbeda. Pertama, kawung diartikan sebagai buah aren yang dibelah dua. Namun di sisi lain kawung juga dapat diartikan sebagai kumbang yang biasa dikenal kwanwung.

Kawung dapat diartikan sebagai buah dengan makna keindahan, kesucian, atau pun umur panjang. Tidak heran jika kawung kerap muncul di beberapa kain masyarakat layaknya sarung, blankon, kain ikat, hingga di dinding Candi Prambanan. Dulunya, kawung menjadi jenis yang tidak bisa dipakai oleh masyarakat umum.

  • Grinsing

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun