Mohon tunggu...
Agustinus Tamen
Agustinus Tamen Mohon Tunggu... Freelancer - Sekolah bisa tamat, tapi belajar tak pernah tamat.

Freelancer, Jurnalis & Editor

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peduli Dunia Pendidikan, Senator Maria Goreti Dialog dengan Para Guru

27 November 2019   11:24 Diperbarui: 27 November 2019   11:27 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Senator Maria Goreti berfoto bersama para guru SD Bruder Nusa Indah di Jalan Jend Ahmad Yani Pontianak

Momentum Hari Guru Nasional dimanfaatkan anggota DPD RI asal Kalbar Maria Goreti dengan mengunjungi para guru SD Bruder Nusa Indah di Jalan Jenderal Ahmad Yani Pontianak, Senin, (25 November 2019).

Dalam kunjungannya, Maria berdiskusi mengenai persoalan-persoalan yang dihadapi guru, baik yang bersifat personal maupun organisasional, serta persoalan dunia pendidikan secara umum. Menurut Maria, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kalbar menempati peringkat keenam terendah secara nasional mengindikasikan tingkat kualitas pendidikan di Kalbar tergolong rendah. Selain politik kebijakan, peran guru merupakan hal sangat menentukan dalam hal meningkatkan kualitas pendidikan. Hal itu perlu digali lebih mendalam dan dicarikan pemecahan yang produktif.

Pada kesempatan itu, Kepala SD Bruder Nusa Indah, Johanes Baptis Sarjono S.Ag atau yang akrab dipanggil Bruder Dismas MTB menyampaikan persoalan yang dihadapi sekolahnya kepada senator asal Kalbar itu.

"Kami sebagai sekolah swasta merasa kurang mendapat perhatian dari pemerintah. Kesejahteraan guru-guru, fasilitas dan sarana penunjang pengajaran, bahkan peningkatan sumberdaya tenaga pendidik kami seolah-olah bukan menjadi tanggungjawab pemerintah. Padahal kami sama-sama mendidik anak bangsa, seperti halnya yang dilakukan sekolah negeri," papar Bruder Dismas.

Ketua Komite Sekolah, Beni Halim ikut membenarkan hal itu. Menurutnya, pemerintah, khususnya Pemerintah Kota Pontianak kurang memberikan perhatian kepada sekolah-sekolah swasta. Sementara itu Monika, wakil dari orang tua murid menyampaikan keprihatinannya terhadap beban guru yang disibukkan oleh tugas-tugas administratif. Sebagian waktu yang ada habis untuk memikirkan bagaimana terobosan-terobosan yang perlu dilakukan demi pendidikan yang efektif kepada peserta didik.

"Kebijakan-kebijakan yang membebani guru dengan tugas-tugas administratif yang rumit membuat kreativitas guru dalam mengajar menjadi mandul. Waktunya habis untuk melakukan tugas-tugas yang tidak mendasar. Oleh karena itu, perombakan sistem pendidikan dan kurikulum yang lebih efektif memang diperlukan agar kita bisa mendapatkan kualitas pendidikan yang maksimal," ungkap Monika.

Maria Goreti memberikan apresiasi yang tinggi kepada para guru. Dikatakannya, menjadi seorang guru, bukan hanya sebagai pemberi ilmu, tetapi juga pemberi teladan kepada murid-muridnya. Oleh karena itu, tugas dan tanggungjawab seorang guru bukan main beratnya. Maka seyogyanya negara memberikan penghargaan yang layak dengan meningkatkan taraf hidup mereka.

"Guru mempunyai tanggungjawab yang amat berat, yaitu mendidik generasi penerus bangsa. Selain kita perlu memberikan dukungan moral kepada para guru, kita juga perlu menemukan persoalan-persoalan yang mereka geluti, baik pada saat mereka menjalankan tugasnya sebagai pendidik maupun ketika mereka menjalani peran mereka sebagai orang tua maupun sebagai warga masyarakat. Semuanya saling terkait, sehingga kita tidak boleh melihatnya secara parsial. Kita harus melihat persoalan mereka secara utuh," kata Maria yang saat ini memasuki periode keempat menjadi anggota DPD RI.

Maria Goreti berdialog dengan para guru SD Bruder Nusa Indah di Jalan Jend Ahmad Yani Pontianak
Maria Goreti berdialog dengan para guru SD Bruder Nusa Indah di Jalan Jend Ahmad Yani Pontianak
Pada kesempatan itu, Maria tidak lupa menitipkan pesan kepada para pendidik agar menularkan kepada anak-anak didik mereka semangat nasionalisme, nilai-nilai Pancasila, kebinnekatunggalikaan. Maria juga menyerahkan sejumlah buku untuk menjadi koleksi perpustakaan yang dapat menjadi sumber bacaan yang positif, baik bagi guru maupun peserta didik.

"Penyerahan buku-buku tadi memang bertujuan untuk menyebarkan nilai-nilai positif kepada masyarakat, khususnya kepada lingkungan sekolah. Dalam hal ini kami menyerahkan bahan-bahan literasi yang positif. Buku-buku itu tidak akan mengubah apapun jika tidak ada kesadaran literasi di lingkungan sekolah, baik di kalangan peserta didik maupun pendidiknya. Dengan buku-buku itu kita berharap ada juga rangsangan untuk membudayakan membaca," papar Maria.

Acara dialog anggota DPD Maria Goreti dengan para guru di SD Brude Nusa Indah berlangsung kurang lebih dua jam. Peserta tampak antusias menyambut kehadiran senator legendaris dari Kalbar itu. Terutama pada saat sesi foto bersama, mereka tampak ceria.

"Jujur saya akui, kehadiran saya di tengah-tengah mereka tidak membawa banyak hal. Saya hanya ingin mendengarkan apa yang dapat saya dengarkan, melihat apa yang dapat saya lihat. Tidak semua hal harus diucapkan secara verbal. Tetapi menjalin ikatan batin dengan konstituen sangat penting. Sebab suara-suara yang tak terucap dari mulut mereka akan terus menggema di ruang batin saya. Itu akan menjadi bekal perjuangan saya," ungkap Maria.

Ketika ditanya apakah dunia pendidikan dan keguruan termasuk bidang cakupan dalam komite tempatnya bertugas? Dijawab Maria, bisa dibilang masuk, bisa juga tidak.

"Saat ini di DPD RI saya masuk di Komite I dengan titik tekan membidangi hukum dan keamanan. Tetapi selain itu, saya juga menjadi anggota Panitia Perancang Undang-Undang, atau PPUU. Maka, penting bagi saya untuk mengetahui dan mendalami persoalan-persoalan di semua bidang, termasuk di bidang pendidikan. 

Bagaimana mungkin saya bisa berperan aktif memperjuangkan aspirasi masyarakat dalam proses legislasi jika saya membatasi diri hanya pada bidang tertentu saja? Maka, penting juga bagi saya untuk mengetahui persoalan-persoalan dalam dunia pendidikan dan keguruan. 

Apalagi dengan agenda reformasi pendidikan oleh menteri pendidikan yang baru, tentu memerlukan persiapan, kesiapan, pengawalan dan pencermatan oleh semua pihak. Ada aspek hukumnya juga di sana," jawab perempuan kelahiran Kabupaten Landak itu diplomatis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun