Mohon tunggu...
Agustinus Tamen
Agustinus Tamen Mohon Tunggu... Freelancer - Sekolah bisa tamat, tapi belajar tak pernah tamat.

Freelancer, Jurnalis & Editor

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sekardus Singkong untuk Senator

21 Agustus 2015   18:44 Diperbarui: 21 Agustus 2015   18:44 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Untuk itulah, dirinya masih berkepentingan mensosialisasikan keberadaan lembaga DPD RI sebagai lembaga yang relatif baru dalam ketatanegaraan Indonesia. “Lembaga DPD RI tidak punya cabang atau pengurus hingga tingkat ranting atau kampung, sehingga masih banyak orang yang belum mengenal apa itu DPD RI, termasuk apa peran dan fungsinya,” papar Maria Goreti.

Dijelaskannya, sebagai wakil rakyat di tingkat pusat, dirinya menjadi anggota DPD RI dari jalur perseorangan. Berbeda dengan anggota DPR RI yang berasal dari partai politik. “Mereka punya pengurus partai dari pusat hingga ke tingkat ranting. Sehingga informasi tentang pembangunan serta aspirasi masyarakat bisa dikomunikasikan melalui pengurus di tingkat bawah,” papar Maria.

Dalam kapasitas sebagai anggota DPD RI sekaligus anggota MPR RI, Maria Goreti juga mensosialisasikan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia yang terkandung dalam konsepsi Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika. Menurutnya, konsep ini masih sangat relevan di tengah-tengah berkembangnya kelompok-kelompok ideologi radikal di Indonesia belakangan ini.

Selain menyerap aspirasi masyarakat, Maria Goreti juga menyampaikan pentingnya menjaga alam ciptaan Tuhan agar dapat dimanfaatkan untuk generasi mendatang. Menurutnya, secara ekonomi Dusun Bangkam banyak memiliki kekayaan alam pemberian Tuhan Yang Maha Esa. Di wilayah ini terdapat gugusan pohon kelapa yang masih produktif. Ada juga lahan sawah yang luas, serta bukit batu yang amat banyak. Hampir seluruh gugusannya adalah bukit batu, mempertegas bahwa tanah Kalbar kaya sumberdaya alam. Apa saja jenis tanaman yang ditanam akan tumbuh subur dan menghasilkan. Mulai dari ubi kayu sampai durian, merupakan warisan leluhur yang masih banyak terdapat disana.

“Ada baiknya masyarakat mengambil sikap menghindari untuk membongkar perut bumi seperti yang dilakukan PT. Antam (PT. Aneka Tambang Tbk-Red.) sekarang ini. Atau minimal masyarakat punya batas sampai dimana dan sampai kapan boleh menggali. Karena bahan galian ini termasuk sumberdaya alam yang tidak dapat diperbaharui,” tegas Maria Goreti dalam diskusi informal usai pertemuan di Gereja Katolik Santo Serenus Bangkam.

Menurut Maria, kaya dan melimpahnya sumberdaya alam mestinya berkorelasi dengan kesejahteraan penduduk di sekitarnya. Namun hal itu belum sepenuhnya terjadi karena akses jalan masuk menuju daerah ini belum secara merata mendapatkan pengerasan.

”Baru minggu-minggu ini ruas jalan masuk ke kampung kami ini dikeraskan,” kata Marselus Adol, Ketua Umat Katolik Stasi Bangkam kepada Maria Goreti.

Seolah ajang curhat dengan wakil rakyat yang bertugas di Senayan Jakarta itu, Marselus Adol memaparkan bahwa pengerasan ruas jalan di Dusun Bangkam ini baru tahap awal. Padahal sudah dua tahun ini di daerah Desa Bukit Batu, Kec. Sungai Kunyit, Kab. Mempawah ada kegiatan pengambilan batu secara besar-besaran oleh PT. Aneka Tambang Tbk. Dalam perencanaannya, tahun 2016 sudah akan eksplorasi.

 

Politik Jalan Lurus

Selain mengingatkan pentingnya menjaga alam dan lingkungan hidup, Maria Goreti juga sekilas mengingatkan pentingnya pendidikan politik bagi generasi muda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun