Mohon tunggu...
Agustinus Sukamdi
Agustinus Sukamdi Mohon Tunggu... Guru - Literasi sebagai wujud nyata pengembangan pendidikan.

Guru SMP Xaverius 1 Palembang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Refleksi: Perubahan Sosial Budaya Bidang Pendidikan

28 September 2022   23:50 Diperbarui: 28 September 2022   23:57 2545
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tangkap Layar Tugas Kliping Digital dengan Menggunakan Word. Dok. Pribadi

Sebelum menulis refleksi ini, saya berfikir ide apa yang akan saya tuliskan di sini. Pengalaman saya hari ini telah membuat ide untuk menulis akhirnya muncul setelah banyak tersita waktu saya untuk menanggapi sebuah info di salah satu grup media sosial. 

Para kompasianer yang terhormat, tentunya sudah banyak tulisan ilmiah tentang digitalisasi di berbagai bidang kehidupan salah satunya bidang pendidikan. 

Ketika pembelajaran dilaksanakan secara online hampir semua perangkat pembelajaran, penilaian dan juga laporan hasil belajar dilakukan secara digital. 

Selama Pandemi Covid-19 melanda, proses pembelajaran dilakukan secara online meskipun tidak bisa bertatap muka namun para pendidik dan peserta didik bisa bertemu di dunia Maya dengan menggunakan aplikasi tertentu.

Setelah pemerintah melonggarkan PPKM dan tidak memberlakukan PPKM, maka proses pembelajaran dilakukan secara tatap muka. Dalam pembelajaran tatap muka ini masih ada yang pro dan kontra tentang berbagai media yang dipakai. 

Di satu sisi seorang pendidik tetap menggunakan media pembelajaran secara digital dengan menerapkan berbagai media pembelajaran tetapi di sisi lain menginginkan proses pembelajaran dilaksanakan seperti jaman dulu, sebelum adanya smartphone, teks book, guru satu-satunya sumber ilmu. 

Nah, pengalaman hari ini, salah satu materi pembelajaran di kelas IX (jenjang SMP) adalah perubahan sosial budaya. Salah satu penyebab terjadinya perubahan sosial budaya yaitu kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (Buku IPS Kelas IX, Kemendikbud, Hal. 90). 

Dalam refleksi ini tidak membahas materi pembelajaran IPS tersebut namun bagiamana proses perubahan sosial dan budaya juga berlaku dalam dunia pendidikan karena kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. 

Ketika teknologi merambah dunia pendidikan maka lembaga pendidikan melaksanakan proses pembelajaran dengan menyesuaikan kemajuan teknologi. 

Ada satu pertanyaaan yang bisa diajukan kepada lembaga pendidikan atau pendidiknya. Bagaimana lembaga pendidikan menyikapi perkembangan jaman/perubahan sosial budaya? Apa saja yang bisa dilaksanakan/dilakukan oleh lembaga pendidikan dan juga pendidiknya?

Lembaga pendidikan saat ini berlomba-lomba menggunakan media sosial, teknologi terbarukan sebagai sarana untuk proses pembelajaran dengan menggunakan berbagai aplikasi ataupun membuat aplikasi sendiri. 

Pengalaman sebagai pendidik di lembaga pendidikan, mungkin dikatakan belum Semaju lembaga pendidikan di kota-kota besar atau lembaga pendidikan tetangga. 

Namun saya bersyukur proses digitalisasi terus diusahakan dan selalu diperbaiki. Beberapa yang sudah diterapkan hanya sebagian yang bisa saya refleksikan di sini :

1. Proses penyimpanan dokumen tidak hanya dilakukan di perangkat keras saja namun sudah menggunakan penyimpanan yang disediakan pemerintah.

 2. Terkait dokumen maka tidak perlu lagi dengan mengumpulkan dalam bentuk print out namun sudah dalam bentuk digital. (Masihkah perlu kertas? Mungkin masih sebagai hard copy).

3. Media pembelajaran tidak hanya dari buku yang disediakan pemerintah atau referensi perpustakaan saja namun peserta didik bisa menambah pengetahuan melalui smartphone-nya. 

4. Proses penilaian tidak hanya seperti jaman dulu yaitu menulis di kertas namun sudah berkembang dengan berbagai aplikasi yang tersedia atau menggunakan aplikasi sendiri (masih ada yang kontroversi dengan berbagai pertimbangan dan perbaikan-perbaikan).

5. Bentuk penugasan bisa secara individu maupun kelompok. Kelompok dengan memberikan penilaian proses pada saat kerjasama.

6. Berbagai model pembelajaran dapat diterapkan di lembaga pendidikan yang mempunyai berbagai sarana prasarana dan tentunya potensi dari para pendidik. 

Tangkap Layar Tugas Kliping Digital dengan menggunakan Canva. Dok Pribadi
Tangkap Layar Tugas Kliping Digital dengan menggunakan Canva. Dok Pribadi

Salah satu contoh sehingga muncul refleksi kali ini adalah model pembelajaran inquiri. Menurut Sumantri (1999:164) menyatakan bahwa model pembelajaran inkuiri adalah cara penyajian pelajaran yang memberi kesempatan kepada siswa untuk menemukan informasi dengan atau tanpa bantuan guru (educhannel.id, Edi Elisa) dan selanjutnya dikombinasikan dengan penugasan pembuatan kliping secara digital. 

Di sini biasanya kliping dikumpulkan dengan kertas dan dijilid namun pengumpulan kali ini dalam bentuk file setelah menyelesaikan klipingnya. 

Aplikasi pembuatan kliping digital bisa dilakukan oleh peserta didik secara langsung dari smartphone masing-masing, seperti Canva, PPT atau yang lebih gampang dari Word. 

Tangkap Layar Tugas Kliping Digital dengan menggunakan PPT. Dok. Pribadi
Tangkap Layar Tugas Kliping Digital dengan menggunakan PPT. Dok. Pribadi

Semoga bermanfaat bila ada masukan dari kompasianer dan pendidik yang membacanya, diucapkan terimakasih. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun