Kelapa memiliki tangkai yang besar dan yang daun daun yang panjang, daun kelapa yang masih muda yang berwarna kuning sering dijadikan hiasan janur. Janur kuning melengkung sendiri berfungsi untuk menandai adanya pesta pernikahan di suatu tempat. Biasanya janur kuning di tempatkan di depan jalan menuju rumah mempelai wanita. Sekarang ada tambahan nama kedua mempelai yang biasannya di tulis di stereofoam.Â
Kalau dulu hanya inisialnya saja sekarang ditulis panjang memakai nama sebutan kedua mempelai. Selain untuk dijadikan janur yang ukuran besar dengan beragam keterampilan memotong dan mengayam hingga memperlihatkan bentuk yang indah, daun muda kelapa juga sering dijadikan bahan untuk membuat ketupat saat menuju hari raya. Sedangkan dari daun kelapa yang sudah tua nyere nya sering dijadikan sapu. Sapu nyere pegat simpay.
Dari mulai tumbuh hingga berbuah kelapa memiliki umur yang lama.
Buah kelapa yang sudah tua bisa di tanaman dan tumbuh menjadi pohon yang besar dengan buhu buhu yang kentara. Biji kelapa yang masih berdaun muda sering di sebut kitri, atau bibit pohon kelapa, yang jadi simbol Pramuka. Kemping ke gunung kemping di pantai jika ada pohon kelapa tidak akan kelaparan.
Pohon kelapa yang sudah tua biasanya ada jamurnya ada awan awan putih pada kulitnya, serabutnya keras dan hanya bisa dijadikan kayu bakar, bahan kerajinan, bahan bangunan, umbut kelapa rasanya manis.
Cara memotong buah kelapa, buah kesukaan hewan musang atau careuh. Biasanya menggunakan alat pemotong berupa bedog atau bilah pisau yang besar. atau jika dipabrik pengolahan dengan alat pemotong khusus. Batok kelapa sering diolah menjadi semacam hiasan atau alat untuk mengambil air, gayung dll. Atau diolah menjadi arang batok kelapa.
Jangan sampai seperti monyet ngagugulung kalapa. Atau tidak tau cara membukanya, di kesundaan monyet indentik dengan bodoh. Kurung batok, nama depan yang disatukan istilah tok. Artinya naas. Jadi manusia hanya sebesar kepalanya, kaya monyet.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H