Mohon tunggu...
Agustine Dwi Kurniawati
Agustine Dwi Kurniawati Mohon Tunggu... -

a college student who is majoring in mathematics education

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Penanaman Olimpisme untuk Membangun Lingkungan yang Kondusif (Orientasi Sekolah-sekolah Modern)

29 Oktober 2013   21:06 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:51 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sikap-sikapprofesional(kejujuran, adil, respek, keunggulan).

Pola hubungan lebih formal, satu arah dan otokratis.

Pola hubungan informal (persahabatan, saling memahami, kedamaian, leadership)

“Sukses” » “Hasil/Prestasi Belajar”

“Sukses” » “HasilPrestasi/Karya Total”

Menekankan “Hard Skill”

Menekankan pada “Soft skill”

Dari fakta-fakta tersebut, terdapat dampak yang ditimbulkan terhadap SDM di Indonesia yaitu:


  • Kompetensi SDM Indonesia kurang kompetitif pada berbagai sektor, baik pada sekala regional maupun internasional.
  • SDM Indonesia tidak memiliki sikap profesional, kurang memiliki daya juang dan moral-moral mulia seperti kejujuran,saling menghargai & sportifitas.
  • SDM Indonesia kurang siap memenuhi kebutuhan industri/usaha yang saat ini terus berkembang begitu pesat.
  • Kondisi ekonomi Indonesia akan makin terpuruk, pada berbagai aspek,baik pada sekala mikro maupun makro.


Melihat dampak yang ditimbulkan, kita sebagai calon pelaku pendidikan harus dapat menciptkan lingkungan pendidikan yang kondusif. Apa itu lingkungan pendidikan yang kondusif? Menurut Peter F. Drucker, adanya lingkungan pendidikan yang kondusif (memberikan kesempatan siswa untuk mengembangkan diri secara utuh baik hard skill maupun soft skillnya) merupakan prasyarat mutlak, untuk menghadapi globalisasi.

Upaya mengurangi jurang pemisah antara hasil pendidikan dengan tuntutan lingkungan eksternal yaitu:

1.        Mensinkronkan arah pendidikan (secara makro/mikro) sesuai kebutuhan kompetensi yang dibutuhkan lingkungan eksternal, dengan penyusunan kurikulum yang relevan dengan kehidupan yang lebih riil, melalui :

-Pembekalan kepada siswa kompetensi SDM yang relevan (hard sklill + soft skill)

-Penyiapan mental siswa menghadapi lingkungan kompetisi yang keras dengan perubahan yang makin cepat

-Pengembangan daya kreatif dan inovatif siswa agar mampu menyikapi situasi & sumberdaya yang makin terbatas

-Pembiasaan diri dalam lingkungan global dan multi budaya (keterbukaan, interaksi andragogi)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun