Keterkaitan coaching dengan materi sebelumnya di paket modul 2 yaitu pembelajaran berdiferensiasi dan pembelajaran sosial dan emosional adalah:
- Modul 2.1
- Dalam pembelajaran berdiferensiasi diadakan pemetaan terlebih dahulu dengan cara: minat murid, kebutuhan belajar murid dan profil belajar murid. Pemetaan ini digunakan seorang coachee sebagai data dalam proses coaching, sehingga murid mampu mengoptimalkan potensinya yang ada dalam dirinya.
- Modul 2.2
- Ada beberapa hal yang harus dipahami dalam Kompetensi Sosial dan Emosional, yaitu kesadaran diri, pengelolaan diri, kesadaran sosial, keterampilan berelasi dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab. KSE digunakan seorang pendidik sebagai coach dalam proses coaching kepada coachee, agar terjadi pengendaian diri dan emosi untuk coach serta menmenimbulkan rasa empati dan rasa sosialisasi serta mengambil keputusan yang bertanggungjawab.
Peran sebagai seorang coach di sekolah dan keterkaitannya dengan materi sebelumnya di modul 2 yaitu pembelajaran berdiferensiasi dan pembelajaran sosial dan emosional yaitu:
- Di dalam kompetensi coaching dan TIRTA sebagai alur percakapan coaching, mewajibkan kita sebagai coach untuk dapat mealakukan kehadiran penuh salah satunya dengan teknik STOP dan mindfull listening yang telah kita pelajari di modul 2.2 Pembelajaran sosial dan emosional. Salah satu prinsip coaching adalah memaksimalkan potensi dan memberdayakan rekan sejawat, percakapan perlu diakhiri dengan suatu rencana tindak lanjut yang diputuskan oleh rekan yang dikembangkan, yang paling besar kemungkinan berhasilnya. Karena potensi coachee beragam maka keterampilan sosial emosionalnya diperlukan untuk memaksimalkan potensi coachee.
Refleksi Modul 2.3
Kegiatan keseluruhan materi Modul 2.3 bagaimana keterampilan coaching dalam menjalankan pendidikan yang berpihak pada murid.
- Guru harus mengetahui dan memenuhi kebutuhan belajar tiap murid yang berbeda-beda dengan memberikan pembelajaran berdiferensiasi.
- Guru harus bisa mengenali emosi dan membangun hubungan sosial-emosional dengan murid agar bisa memberikan dampak psikologis yang baik bagi murid.
- Guru harus bisa menjadi seorang coach bagi murid-muridnya dalam rangka mengembangkan segala potensi yang ada pada murid.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H