Mohon tunggu...
Agustina Rahmawati
Agustina Rahmawati Mohon Tunggu... Guru - Belajar Menulis

Being a teacher is pride, being one of the agents of change in education is a blessing.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi Antar Materi Modul 2.3 Coaching

29 Maret 2023   02:02 Diperbarui: 29 Maret 2023   02:19 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya merasa tercerahkan dan termotivasi untuk menerapkan prinsip coaching kepada murid maupun rekan sejawat untuk membantu mereka dalam menemukan solusi atas masalah yang dihadapi. Saya yakin bahwa dengan menerapkan paradigma berpikir coaching dan prinsip-prinsip coaching dalam menyelesaikan masalah, rekan sejawat akan lebih terbuka dan tidak merasa sungkan atau malu menceritakan masalahnya kepada kita. Selain itu, saya juga merasa lebih percaya diri untuk menerapkan paradigma dan prinsip coaching setelah beberapa kali mendapatkan kesempatan untuk mempaktikkan proses coaching bersama CGP lainnya.

Yang sudah baik dalam diri saya terkait modul ini adalah ...

Saya menjadi lebih giat belajar untuk memahami prinsip coaching dan bagaimana penerapannya dalam dunia pendidikan. Melalui praktik coaching yang saya laksanakan. Saya telah mampu menerapkan coaching menggunakan alur percakapan TIRTA dengan baik. Saya juga sudah mampu untuk menerapkan paradigma berpikir dan prinsip coaching dengan baik, serta mampu untuk menguasai kompetensi inti coaching dengan baik.

Kompetensi yang akan saya tingkatkan kedepannya adalah ...

Saya akan lebih fokus kepada coachee saya saat melakukan coaching. Saya sebisa mungkin akan memberikan pertanyaan yang berbobot agar dapat mengarahkan coachee saya dalam menemukan solusi atas masalah yang dihadapi dengan menggali lebih dalam lagi potensi yang ada dalam dirinya tanpa adanya asumsi-asumsi pribadi dari diri saya.

Analisis implementasi dalam konteks CGP...

Supervisi akademik sejatinya adalah kegiatan pemberdayaan dan pengembangan kompetensi diri dalam rangka peningkatan performa mengajar dan pencapaian tujuan pembelajaran. Sehingga penerapan proses coaching dibutuhkan sebagai peningkatan motivasi atau komitmen diri seorang guru, agar kualitas pembelajaran meningkat seiring meningkatnya motivasi kerja para guru. Ketika melaksanakan supervisi akademik dengan proses coaching, kemitraan dapat terbangun dengan baik dan membuka peluang akselerasi kesadaran yang mendorong tindakan aksi yang dilandasi kepercayaan coachee kepada coach. Sedangkan dalam prosesnya kita tidak perlu memandang perbedaan jabatan, karena disini terjadi proses kolaboratif antara supervisor dan guru.

Apa tantangan implementasi coaching di sekolah...

Pada kenyataan di sekolah, kegiatan supervisi akademik diasumsikan sebagai suatu kegiatan observasi atau penilaian terhadap kinerja guru. Sehingga kegiatan supervisi hanya sebagai kegiatan mencari kekurangan guru dan guru merasa terbebani ketika di supervisi.

Bagaimana alternatif pemecahan masalah yang ada?

Untuk mengatasi masalah tersebut saya dapat:

  • Melakukan sosialisasi atau diseminasi menyebarkan pemahaman apa yang dimaksud dengan supervisi akademik menggunakan konsep coaching beserta penerapan aksi nyatanya.
  • Membangun komunikasi dan koordinasi yang baik dengan rekan sejawat, sehingga ketika menghadapi masalah tidak segan untuk meminta di supervisi dengan prinsip coaching.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun