Mohon tunggu...
Agustina Purwantini
Agustina Purwantini Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Aktif pula di blog pribadi www.tinbejogja.com

Pada dasarnya full time blogger, sedang belajar jadi content creator, kadang jadi editor naskah, suka buku, serta hobi blusukan ke tempat heritage dan unik.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Berkenalan dengan Badan Bank Tanah dan Kemudian Menitipkan Asa kepadanya

22 Januari 2025   12:44 Diperbarui: 22 Januari 2025   12:44 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tatkala menyimak berita bagi-bagi sertifikat tanah, yang pastinya sekaligus bagi-bagi tanahnya, saya memang bertanya-tanya. Yang dibagi-bagi itu tanah siapa, ya? Siapa saja yang berhak mendapatkannya? Apa cuma kalangan petani dan mereka yang tinggal di pedesaan?

Setelah mengetahui Badan Bank Tanah lebih detil, pahamlah saya sekarang. Yang dibagi-bagi itu adalah tanah milik negara. Para penerimanya adalah orang-orang yang memang telah sekian lama menggarap tanah tak bertuan, yang notabene merupakan milik negara.

Menurut penafsiran saya, itu semacam hadiah dari negara. Sebentuk ungkapan terima kasih dari negara untuk mereka yang selama ini sudah ikut bersusah-payah memelihara tanah milik negara.

Oke, oke. Pahamlah saya tujuan pemberian sertifikat tanah tersebut. Demi keamanan jika di kemudian hari ada oknum yang tiba-tiba mengusir mereka dari ladang atau sawah yang tengah digarap. Kalau ada sertifikat hak milik yang resmi 'kan aman. Mereka bisa mempertahankan tanah garapan tersebut. Kiranya ini merupakan sebentuk upaya untuk mewujudkan peningkatan kesejahteraan rakyat Indonesia.

Selintas pikiran bernada protes penuh asa mendadak hinggap di benak. Saya 'kan termasuk rakyat Indonesia. Berarti berhak disejahterakan juga melalui Badan Bank Tanah. Mungkinkah saya bisa menerima sebidang tanah beserta sertifikatnya? Kelak di tanah itu saya akan mendirikan rumah mungil dan berladang kecil-kecilan. Tentu tak lupa sembari ngopi dan berpuisi.

Salam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun