Ngomong-ngomong dalam hal ketersediaan toilet di sekolah, saya jadi teringat ketika berkunjung ke SMPN 6 Yogyakarta. Sama dengan sekolah anak saya, bangunan sekolah tersebut juga berstatus CB. Dahulu merupakan sekolah yang didirikan oleh pemerintah kolonial Belanda dan diperuntukkan bagi anak-anak priayi Jawa.
Walaupun tidak semenawan arsitektur sekolah yang dibangun untuk anak-anak Belanda, fasilitas di situ komplet dan manusiawi. Termasuk toilet sekolah yang berderet-deret. Pun, ada pembagian untuk toilet siswa perempuan dan siswa laki-laki.
Terlepas dari kerugian bangsa Indonesia dalam banyak bidang lain yang disebabkan oleh pemerintah kolonial Belanda, kita mesti mengakui bahwa peninggalan toilet sekolah di SMPN 6 Yogyakarta tergolong hal yang keren. Bisa diteladani hingga kini.
Faktanya, toilet sekolah adalah tolok ukur kualitas kebersihan sekolah secara keseluruhan. Bayangkan kalau satu sekolah dengan jumlah siswa ratusan cuma punya 2 toilet. Betapa kacau balaunya itu.
Selain potensi kumuhnya besar, para siswa bisa terjebak antrean mengular. Antrean itu pastilah bisa menyiksa siswa yang kebelet. Sekaligus memakan waktu belajar di kelas.
Saya perhatikan, sekarang slogan sekolah itu cetar membahana. Sekolah sehat, sekolah hebat, sekolah keren, sekolah Adiwiyata. Luar biasa 'kan? Namun bisa menjadi sekolah adiwiyata dari mana, kalau kenyataannya sekolah tidak memiliki toilet sehat dan layak?
Menurut Ki Hadjar Dewantara, sang Bapak Pendidikan Nasional, sekolah merupakan lembaga pendidikan yang diharapkan bisa menumbuhkembangkan karakter dan nilai-nilai kebaikan dalam diri peserta didik (siswa). Di sekolah itulah siswa digembleng untuk berproses menjadi versi terbaik dari dirinya.
Tentu penggemblengan tidak cuma dalam hal akademik, tetapi juga dalam hal yang berkaitan dengan keterampilan hidup. Yang  justru amat berperan dalam kehidupan sehari-hari. Termasuk menjaga kebersihan dan kenyamanan toilet sekolah. Sepakat?
Salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H