Lalu, ada apa saja di Kauman? Yang jelas ada ketenangan yang hakiki. Serius. Jika kelak Anda berkesempatan datang ke situ, silakan buktikan adanya ketenangan yang hakiki itu.
Percayalah. Begitu melewati gerbang kampung, terlebih bila masuk dari utara, perbedaan nuansa itu nyata adanya. Kehirukpikukan Jalan K. H. A. Dahlan seketika hilang ditelan keheningan dan ketenangan dalam gang. Anda akan disambut rumah-rumah tua yang artistik.
Sepanjang gang sering lengang. Tak ada seliweran sepeda motor karena sepeda motor memang dilarang dinaiki di kampung ini. Hanya Pak Pos yang diizinkan melenggang motoran. Sementara pada era sekarang, Pak Pos tak sesering dulu dalam mengantar surat/paket. Oleh karena itu, anak-anak bahkan bisa bersantai di jalan kampung.
Anda tak perlu khawatir tersesat kalau blusukan di Kauman. Tetap saja melangkah walaupun tak tahu arah. Tak usah cemas jika berada di lorong yang sempit. Jalan terus saja. Asalkan tidak berujung buntu, Anda aman untuk melanjutkan perjalanan.
Tak ada anjing di Kampung Muhammadiyah ini. Di mana-mana Anda hanya akan menjumpai kucing. Seingat saya, ayam hidup yang berkeliaran juga tak ada. Kalau ayam goreng di etalase penjual lauk malah ada.
Tersesat seharian di Kauman itu mengasyikkan. Tak bakalan bikin jengkel. Aman pula. Insyaallah tak akan ketemu orang mabuk-mabukan. Di sini dan di sana Anda cuma bakalan terbentur tembok dan tembok.