Beliau pun telah menyiapkan sebuah prasasti peresmian untuk ditandatangani pada hari H. Namun, Allah Swt berkehendak lain. Rencana itu tak pernah terwujud. Pada tanggal 5 September Pak Timbul justru dipanggil pulang ke sisi-Nya tatkala menjalani perawatan di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta.
MuseumKu Gerabah Timbul Raharjo berlokasi di Kasongan, Bangunjiwo, Kasihan, Bantul, DIY. Adapun Bapak Timbul Raharjo merupakan putra asli Kasongan yang diakui sebagai contoh sukses bagi warga setempat. Perlu diketahui, beliau adalah seorang seniman dan pebisnis yang juga berprofesi sebagai dosen. Di penghujung usia, beliau bahkan sedang menggenggam amanah sebagai Rektor ISI Yogyakarta.
Mami Kentik juga menjelaskan perihal nama museum. Mengapa "MuseumKu"? Rupanya "Ku" itu merupakan penanda bahwa museum yang bersangkutan milik pribadi. Bukan jenis museum umum yang dikelola oleh dinas terkait.
Setelah Mami Kentik tampillah Mas Arsya. Sebagai penanggung jawab marketing, Mas Arsya menyampaikan beberapa hal yang bisa dinikmati di MuseumKu Gerabah Timbul Raharjo. Apa sajakah itu? Yang pertama dan utama tentu bangunan museumnya beserta koleksi di dalamnya yang mayoritas karya Pak Timbul.
MuseumKu Gerabah Timbul Raharjo juga berfungsi sebagai resto dan tempat workshop gerabah. Jika Anda butuh tempat nongkrong sehabis berbelanja aneka gerabah di Desa Wisata Kasongan, museum ini menyediakan tempat singgah penawar lelah. Anda bisa menikmati minuman dan makanan di tempat yang teduh dan estetik. Berbonus tur museum jika orderan Anda memenuhi target jumlah minimal tertentu.
Yang bikin tambah menarik, Mas Arsya mengajak Pak Pitono untuk tampil live membuat gerabah. Bentuknya vas bunga (sesuai usulan peserta Kelas Heritage). Â Luar biasa, lho. Cepat sekali membuatnya. Sat set sat set, tahu-tahu bongkahan tanah lihat sudah berubah menjadi vas bunga cantik. Tinggal mengeringkan dan membakarnya.
Sembari sibuk membentuk tanah liat, Pak Pitono bercerita tentang perbedaan keramik dan gerabah. Kalau keramik butuh lebih banyak air daripada gerabah. Adapun yang sedang dia buat disebut gerabah karena cuma memakai sedikit air. Â
Kami sebagai peserta Kelas Heritage Malamuseum tidak berpraktik bikin gerabah sebab ada keterbatasan waktu. Namun, sesungguhnya MuseumKu Gerabah Timbul Raharjo menyediakan paket workshop bagi yang membutuhkan.