Mohon tunggu...
Agustina Purwantini
Agustina Purwantini Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Aktif pula di blog pribadi www.tinbejogja.com

Pada dasarnya full time blogger, sedang belajar jadi content creator, kadang jadi editor naskah, suka buku, serta hobi blusukan ke tempat heritage dan unik.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Tedhak Loji ke Gedung Agung Istana Kepresidenan Yogyakarta

24 September 2024   15:52 Diperbarui: 24 September 2024   15:52 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Tim Gedung Agung Yogyakarta

Kebetulan saya sedikit punya antusiasme terhadap seni lukis. Jadi, familiar dengan nama-nama pelukis yang karyanya dipajang. Saya juga senang sekali karena akhirnya bisa melihat secara langsung lukisan karya Henk Ngantunk (seniman yang diangkat menjadi gubernur DKI Jakarta oleh Presiden Soekarno).

Dokumentasi Tim Gedung Agung Yogyakarta
Dokumentasi Tim Gedung Agung Yogyakarta

Sayang sekali durasi kunjungan amat terbatas. Jadi, kami hanya bisa menikmatinya sepintas lalu dengan terburu-buru. Apa boleh buat? Saya pikir kelak saya mesti ke sini lagi. Semoga pula Gedung Agung tetap terbuka untuk umum di periode pemerintahan yang berikutnya nanti, nanti, dan nanti.

Perlu diketahui, bukan hanya Presiden RI dan wapresnya yang boleh berkantor dan menginap di Gedung Agung. Para menteri dan pejabat lain juga boleh. Namun, tentu saja di gedung yang berbeda dari yang diperuntukkan bagi presiden dan wapres.

Di kompleks istana kepresidenan Yogyakarta terdapat enam bangunan. Gedung Agung (sebagai bangunan utama), Wisma Negara, Wisma Indraphrastha, Wisma Sawojajar, Wisma Bumiretawu, dan Wisma Saptapratala. Tentu masing-masing punya fungsi yang berlainan. Ada yang diperuntukkan bagi para menteri, para ajudan presiden, dokter pribadi presiden, dan lain-lain.

Lagi-lagi gara-gara durasi waktu kunjungan yang sangat terbatas, tidak ada penjelasan lebih detil dari pemandu. Yeah?! Kompleks istana yang seluas itu dan waktu kami cuma satu jam, mana main? Hehe ...

Sekadar Saran dan Trik

Demikian pengalaman saya dalam mengikuti Tur Spesial Tedhak Loji bersama Jogja Walking Tour hari ini. Alhasil, tanggal 23 September 2024 menjadi salah satu hari bersejarah dalam hidup saya.

Iya dong, bersejarah. Bukankah dari 270 juta lebih rakyat Indonesia, terkhusus yang riil rakyat jelata, cuma sedikit persen yang berkesempatan masuk ke Gedung Agung? Jangankan yang riil kalangan akar rumput seperti saya. Yang pejabat atau ASN terkait pun belum tentu berkesempatan ke situ. Lebih-lebih yang tidak tinggal di Yogyakarta dan sekitarnya.

Tentu bukan sebab saya keren dan berprestasi. Ini cuma soal domisili dan ambisi. Kebetulan saya berdomisili di kota yang penuh keistimewaan, yaitu Yogyakarta. Plus punya ambisi untuk mengunjungi tiap lokasi heritage yang ada di seantero Yogyakarta.

Terlebih Gedung Agung beralamat di Kelurahan Ngupasan, yakni kelurahan tempat saya berdomisili saat ini. Jadi, saya mencari-cari solusi untuk bisa mengunjunginya sehingga tidak lewat-lewat melulu di depan atau di sampingnya. Syukurlah "cita-cita" saya memasuki Gedung Agung tercapai melalui perantaraan Jogja Walking Tour by Komunitas Malamuseum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun