Lalu, apa yang diceritakan oleh Pak Indra dari Museum Wayang Beber Sekartadji? Seperti yang lainnya, Pak Indra juga menceritakan museum yang didirikan sekaligus dikelolanya. Beliau antara lain menginformasikan bahwa selain menikmati koleksi Museum Wayang Beber Sekartadji, pengunjung dapat pula menonton pentas reog anak-anak dan mengikuti pelatihan membuat daluwang (kertas kuno) dengan kesepakatan sebelumnya.
Saya bersyukur karena sudah pernah berkunjung ke Museum Wayang Beber Sekartadji. Walaupun tatkala itu tidak disuguhi pertunjukan reog anak-anak, saya dan rombongan berkesempatan belajar membuat daluwang. Jadi saya bisa sedikit sombong kepada peserta talkshow yang duduk di sekitar saya, yang kebetulan belum pernah belajar bikin daluwang di museum Pak Indra.
Baik. Lupakan saja kesombongan itu. Sebab faktanya, ada sesuatu yang baru terkait Museum Wayang Beber Sekartadji dan saya belum tahu. Pak Indra menginformasikan bahwa selain punya koleksi wayang beber yang kuno, museumnya juga punya versi animasinya. Bahkan, sudah dibuat game-nya juga. Keren sekali 'kan?
Singkat cerita, talkshow dua jam tersebut membuka mata saya bahwa Bantul memang se-heritage itu. Bahkan kalau sekarang kita mengenal aneka kerajinan Kasongan yang mendunia, kiranya hal itu tak lepas dari citarasa heritage tersebut. Wahai, orang-orang Bantul. Nenek moyang Anda sekalian sungguh menyala. Berbanggalah akan hal itu. Namun, jangan lupa untuk menjaga dan melestarikannya.
O, ya. Ke-15 museum yang terlibat dalam hajatan "Semai Semarai" adalah  (1) Museum Wayang Beber Sekartaji, (2) Museum Tani Jawa Indonesia, (3) Museum Gumuk Pasir, (4) Museum Rumah Garuda, (5) Museum Pleret, (6) Museum Taman Tino Sidin, (7) Museum Bantul Masa Belanda, (8) Museum Muhammadiyah, (9) Museum History of Java, (10) Museum Pleret, (11) Museum Wayang Kekayon, (12) Museum & Factory Chocholate Monggo, (13) Museum Jenderal Besar HM Soeharto, (14) Museum Laboratorium Sejarah UPY, dan (15) Museum Padepokan Sumber Karahayon.
Nah. Adakah salah satu atau beberapa dari museum-museum di atas yang telah Anda kunjungi? Jikalau belum, kapan akan berkunjung? Sekadar saran agar lebih bersemangat, Anda bisa memulainya dengan mengunjungi museum yang temanya paling sesuai dengan minat Anda. Atau, yang lokasinya paling dekat dengan domisili Anda.
Salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H