Heh? Saya terkejut mendengarnya. Makin terkejut manakala beliau melanjutkan, "Dari awal masuk kita dipaksa melihat, melihat lagi, dan melihat saja sampai capek. Hanya melihat."
Saya tersadarkan dengan  penjelasan tersebut. Weih! Benar juga.
"Dan orang museum punya semboyan yang khas, yaitu Jangan Sentuh. Sementara museum mestinya bisa mengaktifkan semua indra, " kata Mas Erwin.
Yeah! Apa boleh buat? Semua yang disampaikan Mas Erwin itu memang valid. Sejauh pengalaman saya keluar masuk museum, entah  sudah berapa kali tanda "Jangan Sentuh" yang INGIN saya langgar. Terlebih bila larangan tersebut melekat pada koleksi yang menggemaskan dan bikin penasaran. Haha!
Untung saja saya termasuk ke dalam golongan orang-orang patuh. Kalau sudah dilarang ya sudah. Tidak akan coba-coba melanggarnya. Cuma membayangkan, andai kata koleksi yang itu bisa dipegang dan diraba, tentu seru sekali.
O, ya. Pemikiran Mas Erwin tersebut disampaikan di acara Jumpa Sahabat Museum tanggal 3 Agustus 2024. Bertempat di Gedung Heritage BI Yogyakarta. Tentu Mas Erwin tidak sendiri. Ada 3 narasumber lainnya. Yang mungkin akan saya ceritakan esok hari. Â
Salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H