Mohon tunggu...
Agustina Purwantini
Agustina Purwantini Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Aktif pula di blog pribadi www.tinbejogja.com

Pada dasarnya full time blogger, sedang belajar jadi content creator, kadang jadi editor naskah, suka buku, serta hobi blusukan ke tempat heritage dan unik.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dilarang Menyentuh, Padahal Kami Butuh Memegang dan Merasakan Sensasinya

3 Agustus 2024   23:55 Diperbarui: 4 Agustus 2024   00:23 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Dalam seminggu ini, siapa yang pernah berkunjung ke museum?" Tanya Mas Erwin, sang pendiri Komunitas Malamuseum. Ternyata tak ada satu pun yang tunjuk jari.

"Oke. Kalau dalam sebulan ini, siapa yang pernah ke museum?" Mas Erwin kembali bertanya. Ternyata cuma saya dan satu orang lainnya yang tunjuk jari.

"Bagaimana kalau setahun? Ada? Yang dalam setahun tidak pernah ke museum sama sekali?" Tanya Mas Erwin lagi sambil tertawa kecil.

Ckckck. Ternyata sami mawon alias sama saja. Dalam kurun satu tahun pun, tidak serta-merta semua tunjuk jari.

Terusterang saya agak kaget dengan fakta tersebut. Saya kira di antara kami, para peserta acara Jumpa Sahabat Museum "Reimajinasi Museum", cuma saya yang paling jarang ke museum. Ternyata, oh, rupanya ...

"Bagaimana dengan mal? Bioskop? Kapan terakhir ke bioskop?"

"Kemarin," jawab seseorang dengan cepat.

Mas Erwin bertanya lagi, "Mengapa orang lebih suka ke mal? Ke bioskop? Atau ke tempat-tempat lain, daripada ke bioskop? Ada yang tahu?"

Kami terdiam sembari senyum-senyum. Kiranya dalam benak kami berloncatan aneka alasan. Mungkin antara lain karena museum enggak asyik, karena museum banyak aturan, karena museum kurang seru, atau karena museum berhawa singup.

"Karena pengelola museum itu single minded dan terobsesi pada bola mata!" Kata Mas Erwin tegas dan lugas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun