Hanya saja beberapa waktu kemudian rasa senang saya tereduksi. Begini penyebabnya. Di sebuah malam saya singgah ke Teras Malioboro 1 bersama seorang teman dari luar kota, yang ingin berfoto di tulisan ikonik karya Joko Pinurbo tersebut. Setelah mengantre sebentar, tibalah giliran teman saya. Tentu saya yang bertindak sebagai juru potret. Nah! Pada momentum itulah saya tersadar akan sesuatu yang bikin masygul.
Ternyata, o, rupanya. Tulisan "Joko Pinurbo" tidak terlihat jelas karena tidak berlampu. Sementara penggalan puisinya yang ditulis dengan huruf-huruf berukuran besar, justru berlampu. Entahlah apa penyebabnya. Mungkin karena tulisan nama Joko Pinurbo adalah item susulan. Keberadaannya tidak dirancang sejak awal.
Alhasil, nama Joko Pinurbo terpampang relatif jelas manakala pagi hingga sore saja. Saat hari masih terang benderang. Begitu malam tiba, lain perkara. Namun, itungannya masih lumayanlah daripada tak dicantumkan sama sekali. Â
Kiranya Tuhan Sang Pemilik Kata-kata mengatur kepergian Penyair Joko Pinurbo dengan indah. Dipanggil kembali menghadap-Nya pada tanggal 27 April 2024 (sehari sebelum Hari Puisi Nasional) dan dikebumikan pada Hari Puisi Nasional (28 April 2024). Sungguh, itu bukan merupakan kebetulan biasa bagi seorang penyair.
Selamat jalan, Pak JokPin. Terima kasih telah mewariskan rumusan ikonik tentang Kota Yogyakarta. Yang terbukti tak cuma mengabadi dalam ingatan para penggemar puisi, tetapi juga dalam ingatan orang-orang yang bahkan tak merasa kehilangan atas kepergianmu.
Namun, percayalah. Mereka tak merasa kehilangan bukan sebab benci atau tak peduli, melainkan memang benar-benar tak mengenalmu. Buktinya setelah beberapa di antara orang-orang itu tahu, mereka menjadi terpukau dan respek. Kiranya hal ini menjadi sebuah fakta menarik, terkhusus fakta yang terjadi di lingkungan terdekat saya.
Demikianlah adanya. Penyair Joko Pinurbo berpulang bukan saja meninggalkan sederet karya keren. Kepulangan beliau ke rumah-Nya ternyata juga memperbanyak jumlah orang yang mengaguminya.
Â
Salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H