Mohon tunggu...
Agustina Purwantini
Agustina Purwantini Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Aktif pula di blog pribadi www.tinbejogja.com

Pada dasarnya full time blogger, sedang belajar jadi content creator, kadang jadi editor naskah, suka buku, serta hobi blusukan ke tempat heritage dan unik.

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Jika Para Bocil Punya Hak Pilih, Perolehan Suara Prabowo-Gibran Bisa 90 %

26 Februari 2024   20:15 Diperbarui: 26 Februari 2024   20:22 407
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Terlepas dari isu kecurangan-kecurangan, harus diakui bahwa ada beberapa hal sepele yang ikut melejitkan perolehan suara Prabowo-Gibran. Ingin tahu penjelasannya? Mari. Sembari menanti keputusan final hasil pileg dan pilpres 2024, izinkan saya berbagi cerita mengenai hal-hal sepele itu.

Apa hendak dikata? Suka tidak suka, kita mesti mengakui bahwa ada hal-hal sepele yang rupanya berpengaruh terhadap elektabilitas Prabowo-Gibran (paslon 02). Menariknya, hal-hal sepele itu berlainan nuansa. Ada yang kocak, logis, mengagetkan, bahkan mengharukan.

Sebagai disclaimer, hal-hal sepele yang saya tuliskan di artikel ini berdasarkan pengamatan di Facebook, Instagram, Tiktok, dan dunia nyata. Sifatnya melengkapi ulasan/analisis para ahli tentang silent majority pemilih paslon 02. Terkhusus melengkapi dari sisi yang receh.

Nah! Namanya saja hal sepele. Berarti sesungguhnya tidak terlalu diperhitungkan. Bahkan mungkin sama sekali tidak terpikirkan, termasuk oleh timses paslon 02 sendiri. Lalu, apa sajakah hal sepele yang ikut melejitkan perolehan suara paslon 02? Berikut penjelasannya.

Wajah Capres yang Paling Dikenal

"Coblosan kemarin milih siapa, Mbah?" Iseng aku bertanya ke Simbah penjual sayur ketika berbelanja di pasar.

"Prabowo. Sebenarnya mau milih Megawati, kok kucari-cari enggak ada fotonya. Ya kucoblos Prabowo saja. Mereka berteman 'kan?"

Demikian postingan seorang teman Facebook, sehari setelah Pemilu 2024. Saya tersenyum geli membacanya. Senyuman itu pun berubah menjadi tawa ketika membaca beberapa komentar yang merespons. Tiga di antaranya begini.

Lho? Sama dengan nenekku. Milih Prabowo karena menganggap dia temenan dengan Megawati. Dulu Pak Prabowo pernah jadi cawapresnya Bu Mega toh? Itu yang diingat. Dulu 'kan foto mereka memang sebelahan.

Tetanggaku juga, Mbak. Milih 02 karena cuma wajah Prabowo yang dikenalnya.

Kalau tetanggaku malah mau nyoblos Jokowi. Akhirnya nyoblos Prabowo karena  enggak ada foto Jokowi. Dia gak tahu klo Gibran anak Jokowi.

Nah! Bagaimana saya tidak tertawa kalau alasan rakyat dalam memilih presidennya bisa sesimpel itu? Sangat receh.

KPU sudah menyusun kriteria capres dan cawapres dengan serius. Masing-masing paslon capres dan cawapres telah sedemikian rupa menyusun visi dan misi. Plus membangun citra diri yang wow. Pun, massif berkampanye dengan cara sekeren mungkin. Kok ujung-ujungnya rakyat memilih hanya berdasarkan wajah yang dikenal?

Apa boleh buat? Bukan salah Pak Prabowo kalau beliau mendapatkan banyak suara dari jalur "wajah yang dikenal". Jangan lupa. Telah beberapa pilpres wajah beliau terpampang di kertas suara. Wajar sekali jika rakyat menjadi familiar dengan raut mukanya.

Gara-gara Intimidasi Bocil

Anda pasti tahu bahwa dalam pilpres 2024 ini Prabowo diberi julukan Gemoy. Ketika foto AI-nya dibuat, kemudian dipakai untuk menyablon kaus dan barang-barang lain, dampaknya dahsyat. Satu-satunya gimmick Prabowo itu pun merajalela di berbagai kalangan. Menarik antusiasme banyak orang, termasuk balita dan anak-anak. Di Tiktok banyak warganet yang punya balita berkomentar sebagai berikut.

Tidak adakah yang mau membuat boneka AI Bapak Gemoy? Aku mau beli. Anakku nangis-nangis minta dibelikan boneka Gemoy, tapi gak tahu belinya di mana.

Menariknya lagi, sebagian bocil tak sekadar minta boneka. Terkhusus anak-anak yang lebih besar. Mereka ternyata malah intimidatif. Beberapa kali saya dibikin tertawa oleh komentar warganet yang isinya semacam ini.

Adikku sampai ikut mama ke bilik suara untuk memastikan mama pilih 02.

Anakku malah ikut ke bilik suara dan dia yang nyoblosin hidung Pak Wowo.

Daripada si bocil menangis, orang tua pun mencoblos 02. Selesai perkara. Dunia mama pun aman dari teror tangisan. Kubu Prabowo-Gibran tentu amat diuntungkan karenanya. Apa boleh buat? Mau tidak percaya, kok itu fakta? Memang seantusias itu para bocil.

Minimal buktinya bisa dilihat dari kehebohan mereka, saat ikut menyimak penghitungan suara di TPS setempat. Mereka ikut bersorak-sorai ketika paslon 02 memperoleh tambahan suara. Bahkan ada yang spontan menyanyikan oke gas oke gas, yaitu lagu resmi kampanye paslon 02.

Lagi-lagi menariknya, kehebohan serupa terjadi di banyak wilayah. Bayangkan apa yang terjadi kalau bayi dan bocil sudah punya hak pilih. Niscaya perolehan suara Prabowo-Gibran bakalan lebih tinggi daripada sekarang.

Gara-gara Ancaman dan Rayuan Si Milenial

Kaum milenial banyak yang mengintimidasi orang tua masing-masing untuk mencoblos Prabowo-Gibran. Tentu bukan dengan tangisan. Sejalan dengan posisi mereka sebagai penanggung jawab finansial keluarga, ancaman tak mau lagi memberikan uang jika orang tua memilih capres lain adalah jurus mematikan.

Kaum milenial yang tidak menanggung biaya hidup orang tua pun tak segan melontarkan rayuan cuan. Mereka ikhlas merogoh kocek pribadi untuk membujuk sang orang tua agar tak memilih capres lain. Sampai-sampai ada salah satu orang tua mereka yang bertanya, "Kamu dapat duit berapa dari Prabowo untuk membujuk orang-orang?"

Hehehe ... Dikira sang anak timses, padahal itu inisiatif pribadi. Dari kocek si anak sendiri. Apakah hal itu terjadi karena si milenial cinta mati kepada Prabowo atau Gibran? Ternyata tidak selalu begitu. Justru yang saya temukan, pemantiknya adalah tekad kuat untuk mencegah capres lain memenangkan pilpres. Paslon 02 mereka anggap not bad, sedangkan paslon 01 dan 03 red flag.

Nah, lho. Kita mau bilang apa? Tak ada UU yang secara khusus melarang anak mengintimidasi orang tua dalam urusan pilpres 'kan? Lagi-lagi, di sini Prabowo-Gibran diuntungkan.

Pilih 02 Jalur Lagu dan Wibu

Tak terbantahkan, banyak gen Z yang merupakan pemilih pemula terpikat paslon 02 gara-gara merasa asyik dengan "Oke Gas Oke Gas" yang merupakan lagu resmi kampanye paslon tersebut. Ada pula yang terpikat pada Gibran sebab nuansa Wibu yang dibawanya. Terlebih ke-Wibu-an Gibran genuine. Bukan baru-baru saja demi kepentingan kampanye pilpres.

Mungkin terdengar naif bagi Anda. Namun sereceh apa pun alasannya, jika para gen Z telah beramai-ramai memberikan suara kepada paslon 02, selesai urusan. Mau dihujat berkepanjangan pun tiada guna. Sudah menjadi hoki bagi Prabowo-Gibran.

Supaya Satu Putaran

Ada pula orang-orang yang mencoblos Prabowo-Gibran supaya pemilu berlangsung satu putaran saja. Mereka sesungguhnya bukan pendukung paslon 02, tetapi secara sadar memberikan suara kepada paslon tersebut. Praktis saja alasannya, yaitu mereka ingin pemilu satu putaran saja. Karena diitung-itung suara paslon 03 bakalan sedikit, lebih baik sekalian mendukung 02 agar tembus satu putaran. Lebih cepat kelar urusan pilpres, lebih baik untuk ketenangan hidup bermasyarakat.

Balas Dendam Penggemar Sepak Bola

Prabowo mendulang rezeki nomplok dari para penggemar sepak bola yang dahulu kecewa pada capres 03, terkait pembatalan Piala Dunia U-20. Rupanya ancaman mereka untuk "memboikot" capres 03 sungguhan direalisasikan. Ini terlepas dari apa pun alasan pembatalannya. Karena dalam kenyataannya, paslon 02 telah menerima banyak suara sebagai dampak dari kekecewaan itu. Jangan lupa. Prabowo punya lapangan bola dan itu cukup kuat menjadi alasan untuk memilihnya.

Testimoni Kebaikan Prabowo

Kekuatan media sosial untuk berbagi informasi apa saja memang luar biasa. Termasuk untuk berbagi cerita tentang kebaikan hati Prabowo. Warganet yang semula tidak tahu menjadi tahu. Dampaknya, Prabowo panen simpati. Sedikit banyak hal ini berpengaruh terhadap keputusan untuk memilihnya sebagai presiden.

Siapa yang berbagi cerita? Orang-orang yang pernah menyaksikan kebaikan hati seorang Prabowo dan mereka yang pernah ditolongnya pada masa lalu. Dalam arti, bukan saat dekat-dekat pemilu 2024. Plus anak-anak dari mantan anak buahnya semasa aktif di militer dulu.

Memilih Prabowo Karena Wasiat dan Warisan

Saya sama sekali tidak menduga jika Prabowo punya pemilih setia yang turun-temurun. Itulah sebabnya saya lumayan terpana ketika menonton sebuah VT yang melintas di linimasa.

VT itu diunggah seorang gadis yang kedua orang tuanya telah meninggal dunia. Adapun orang tuanya merupakan pendukung setia Prabowo sejak pilpres 2014. Dalam VT tersebut, si gadis mendoakan pasangan Prabowo-Gibran menang. Dia pun berjanji setelah pelantikan mereka nanti, dia akan ke makam orang tuanya untuk melaporkan bahwa idola sang orang tua berhasil jadi presiden.

Yeah ... Di antara sederet hal sepele lainnya, saya kira alasan wasiat dan warisan inilah yang paling mengharukan. Paling mengaduk-aduk emosi kita.

Penutup

Demikian cerita saya tentang hal-hal sepele, yang ternyata berhasil melejitkan perolehan suara Prabowo-Gibran. Mungkin ada yang terasa naif dan kocak. Namun, saya tidak mengada-ada karena menulis berdasarkan apa yang saya temukan.

Semoga setelah membaca tulisan ini, Anda bisa memaklumi keunggulan telak yang diraih Prabowo-Gibran. Sembari ketawa-ketiwi. Minimal sambil tersenyum-senyum geli.

Salam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun