Nah! Bagaimana saya tidak tertawa kalau alasan rakyat dalam memilih presidennya bisa sesimpel itu? Sangat receh.
KPU sudah menyusun kriteria capres dan cawapres dengan serius. Masing-masing paslon capres dan cawapres telah sedemikian rupa menyusun visi dan misi. Plus membangun citra diri yang wow. Pun, massif berkampanye dengan cara sekeren mungkin. Kok ujung-ujungnya rakyat memilih hanya berdasarkan wajah yang dikenal?
Apa boleh buat? Bukan salah Pak Prabowo kalau beliau mendapatkan banyak suara dari jalur "wajah yang dikenal". Jangan lupa. Telah beberapa pilpres wajah beliau terpampang di kertas suara. Wajar sekali jika rakyat menjadi familiar dengan raut mukanya.
Gara-gara Intimidasi Bocil
Anda pasti tahu bahwa dalam pilpres 2024 ini Prabowo diberi julukan Gemoy. Ketika foto AI-nya dibuat, kemudian dipakai untuk menyablon kaus dan barang-barang lain, dampaknya dahsyat. Satu-satunya gimmick Prabowo itu pun merajalela di berbagai kalangan. Menarik antusiasme banyak orang, termasuk balita dan anak-anak. Di Tiktok banyak warganet yang punya balita berkomentar sebagai berikut.
Tidak adakah yang mau membuat boneka AI Bapak Gemoy? Aku mau beli. Anakku nangis-nangis minta dibelikan boneka Gemoy, tapi gak tahu belinya di mana.
Menariknya lagi, sebagian bocil tak sekadar minta boneka. Terkhusus anak-anak yang lebih besar. Mereka ternyata malah intimidatif. Beberapa kali saya dibikin tertawa oleh komentar warganet yang isinya semacam ini.
Adikku sampai ikut mama ke bilik suara untuk memastikan mama pilih 02.
Anakku malah ikut ke bilik suara dan dia yang nyoblosin hidung Pak Wowo.
Daripada si bocil menangis, orang tua pun mencoblos 02. Selesai perkara. Dunia mama pun aman dari teror tangisan. Kubu Prabowo-Gibran tentu amat diuntungkan karenanya. Apa boleh buat? Mau tidak percaya, kok itu fakta? Memang seantusias itu para bocil.
Minimal buktinya bisa dilihat dari kehebohan mereka, saat ikut menyimak penghitungan suara di TPS setempat. Mereka ikut bersorak-sorai ketika paslon 02 memperoleh tambahan suara. Bahkan ada yang spontan menyanyikan oke gas oke gas, yaitu lagu resmi kampanye paslon 02.
Lagi-lagi menariknya, kehebohan serupa terjadi di banyak wilayah. Bayangkan apa yang terjadi kalau bayi dan bocil sudah punya hak pilih. Niscaya perolehan suara Prabowo-Gibran bakalan lebih tinggi daripada sekarang.