Mohon tunggu...
Agustina Purwantini
Agustina Purwantini Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Aktif pula di blog pribadi www.tinbejogja.com

Pada dasarnya full time blogger, sedang belajar jadi content creator, kadang jadi editor naskah, suka buku, dan hobi blusukan ke tempat unik.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Belajar Teknik Konservasi Vacuum & Brushing Bersama Museum UGM

23 November 2023   12:16 Diperbarui: 23 November 2023   12:29 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sikat/kuas (dokpri Agustina)
Sikat/kuas (dokpri Agustina)
 

Teknik Konservasi Vacuum & Brushing pada prinsipnya sama dengan pemakaian vacuum cleaner ketika kita membersihkan debu di rumah. Hanya saja untuk konservasi benda museum, dilakukan dengan sedikit modifikasi.

Debu yang melekat pada koleksi museum tidak bisa langsung disedot dengan vacuum cleaner. Debu itu harus diangkat dulu dengan cara menyapukan sikat/kuas di permukaan koleksi yang dikonservasi.

Caranya, satu tangan memegang kuas dan tangan lainnya memegang vacuum cleaner. Permukaan koleksi museum kita sikat pelan-pelan agar debunya terangkat. Bersamaan dengan itu, moncong vacuum cleaner diarahkan ke area yang kita sikat. Tujuannya menyedot debu yang telah terangkat sehingga tidak menyebar ke mana-mana. Atau, malah menempel lagi pada koleksi yang sedang dibersihkan.

Dokumentasi Museum UGM
Dokumentasi Museum UGM
 

Hal itu dilakukan ke seluruh bagian koleksi yang dikonservasi. Dengan demikian, makin besar ukuran koleksi bakalan makin lama pengerjaannya. Pastilah sangat butuh kesabaran dan ketekunan. Plus kesetiaan total.

Karena mesti berurusan dengan debu, yang tak jarang debunya pun terjangkit jamur,  kita wajib memakai masker yang lapisannya minimal 3. Lebih-lebih kalau kita alergi debu. Tentu penderita asma atau gangguan pernapasan lainnya tidak disarankan untuk melakukan pekerjaan semacam ini.

Ada saran satu lagi. Sebab vacuum cleaner itu bersuara, bahkan ada yang suaranya kencang, lebih baik mempergunakan pelindung telinga manakala melakukan konservasi dengan Teknik Vacuum & Brushing. Demi kesehatan organ pendengaran.

Sebelum praktik melakukan konservasi, kami dibagi ke dalam 3 kelompok. Jadi, masing-masing kelompok terdiri atas 3 "murid". Tiap kelompok diserahi 1 koleksi museum yang berbahan kain, 1 vacuum cleaner, dan 3 borang. Melakukan konservasinya merupakan kerja kelompok. Pengisian borangnya secara individual.

Dokpri Agustina
Dokpri Agustina
 

Mungkin Anda bertanya-tanya, sepenting apakah kerja menghalau debu-debu dari koleksi museum? Ow! Tak lain dan tak bukan, jawabannya sangat penting.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun