Mohon tunggu...
Agustina Purwantini
Agustina Purwantini Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Aktif pula di blog pribadi www.tinbejogja.com

Pada dasarnya full time blogger, sedang belajar jadi content creator, kadang jadi editor naskah, suka buku, serta hobi blusukan ke tempat heritage dan unik.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mari Mengenal WACINWA (Wayang Kulit Cina Jawa)

14 November 2023   17:09 Diperbarui: 16 November 2023   08:54 599
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Capture Katalog Pameran Museum Sonobudoyo/Dokumentasi pribadi

Pi berarti kulit hewan. Ying berarti bayangan. Xi berarti teater. Jadi, Piyingxi adalah bayangan dari benda yang dibuat dari kulit. Sebuah teater yang menggunakan bayangan lentera, yang dalam bahasa Cina disebut Yingxi atau Dengyingxi.

Piyingxi amat populer, bahkan sempat mencapai masa keemasannya. Namun, sejak Cina menjadi Republik pada tahun 1911, Piyingxi  diabaikan oleh pemerintah. Otomatis eksistensinya surut.

Piyingxi  itulah yang di kemudian hari menjadi cikal bakal lahirnya Wacinwa di Yogyakarta, pada tahun 1925. Adapun kreator Wacinwa diketahui bernama Gan Thwan Sing, yang masa hidupnya antara tahun 1885-1967.

Informasi tentang tahun lahir dan kreator Wacinwa itu valid. Tercantum di wayang gunungannya, yang kini tersimpan di Art Galery Yale University, Amerika Serikat. Di gunungan tersebut tertulis "Dibuat oleh Gan Thwan Sing, 1925, Yogyakarta".

Siapakah Gan Thwan Sing? Dia adalah seorang Cina Peranakan yang jenius dalam bidang Seni Pedalangan Gaya Yogyakarta. Dia pun menguasai bahasa dan aksara Jawa. Berbekal ilmu yang mumpuni itu, dia kemudian memiliki gagasan untuk memadukan Wayang Kulit Cina dan Wayang Kulit Jawa. Menciptakan Wacinwa!

Gan Thwan Sing mengonsep gagasannya tentang Wacinwa secara utuh. Dimulai dari menulis beberapa buku lakon untuk Wacinwa. Adapun cara penulisannya mengikuti pola buku lakon Wayang Kulit Gaya Mataraman (Yogyakarta). Ditulisnya dalam bahasa dan aksara Jawa.

Dia kemudian membuat desain tokoh-tokoh dari tiap lakon. Yang nantinya akan dibuat wayang dua dimensi. Akan tetapi, Gan Thwan Sing tak bisa segera membuat wayang-wayang Wacinwa karena tak punya dana yang cukup.

Masalah tersebut teratasi ketika dia mendapatkan sponsor dari Oey See Toan, yaitu seorang saudagar kaya yang menggemari kesenian. Tak tanggung-tanggung, Oey See Toan bersedia membiayai segala sesuatunya hingga pertunjukan perdana Wacinwa terlaksana.

Atas dukungan dana tersebut, Gan Thwan Sing dapat menyiapkan dua ratusan tokoh Wacinwa. Sebagian besar dibuat dari kulit kerbau. Sebagian kecil dari kertas. Dibuat pula aneka perlengkapan lain yang menyerupai perlengkapan untuk Wayang Kulit Jawa. Di antaranya kotak, cempala, kepyak, kelir, dan blencong.

Pertunjukan perdana Wacinwa digelar setelah beberapa kali Gan Thwan Sing (sebagai dalang) melakukan latihan bersama niyaga dan pesinden. Pertunjukan perdana tersebut ditonton oleh masyarakat Cina dan Jawa, serta tokoh-tokoh pedalangan dan karawitan dari kalangan kraton.

Hasil tak mengkhianati proses. Persiapan serius dan matang yang dilakukan Gan Thwan Sing berbuah manis. Masyarakat Cina dan Jawa menyambut meriah. Para tokoh pedalangan dan karawitan menanggapi positif. Tidak ada yang menghujat. Bermula dari sinilah pertunjukan Wacinwa beranjak populer. Makin sering diminta tampil di mana-mana oleh berbagai kalangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun