Mohon tunggu...
Agustina Purwantini
Agustina Purwantini Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Aktif pula di blog pribadi www.tinbejogja.com

Pada dasarnya full time blogger, sedang belajar jadi content creator, kadang jadi editor naskah, suka buku, serta hobi blusukan ke tempat heritage dan unik.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Membangun Indonesia dari Dasawisma Bersama Kader PKK

21 Oktober 2023   20:04 Diperbarui: 21 Oktober 2023   23:53 379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Capture dari artikel di blog pribadi saya

Arisan dan Simpan Pinjam Hanyalah Strategi

Perlu diketahui bahwa tatkala itu pertemuan dasawisma kami sudah sempat ditunda dari jadwal semula. Kalau ditunda lagi keburu jadwal pertemuan PKK tingkat RT tiba. Sementara dalam pertemuan PKK tingkat RT, tiap-tiap dasawisma wajib melaporkan kegiatannya selama sebulan lalu. Tujuannya cek ricek, apakah program dari PKK tingkat kelurahan, pedukuhan, dan RT sudah dilaksanakan atau belum.

Kalau sampai pertemuan dasawisma belum terlaksana hingga hari pertemuan PKK tingkat RT, berarti pengurus dasawismanya tidak bertanggung jawab. Masak iya, ada waktu sebulan kok tidak bisa mengatur waktu pertemuan yang cuma butuh beberapa jam?

Jadi, saya sama sekali tidak sok sibuk. Hanya kebetulan sedang sibuk karena dasawisma.

Sejauh pengalaman saya, mengurus dasawisma mesti serius. Tidak dapat seenaknya tanpa target. Kegiatannya tidak sekadar arisan. Memang ada arisan, tetapi diselenggarakannya sebagai magnet supaya para anggota mau hadir ke pertemuan rutin. Bukan sebagai tujuan utama.

Harus diakui, membuat anggota dasawisma MAU HADIR ke pertemuan adalah kunci. Kalau hadir saja tidak mau, bagaimana mungkin program-program PKK bisa tersampaikan? Kebetulan magnet paling kuat bagi dasawisma kami adalah arisan. Plus simpan pinjam tanpa bunga.

Jadi strateginya, sebelum dudahan disampaikan "oleh-oleh" dari kelurahan. O, ya. Dudahan adalah penentuan siapa yang akan putus arisan dan siapa yang boleh berutang. Sengaja dua magnet tersebut diletakkan di ujung acara. Dengan demikian, mau tidak mau semua ikut menyimak "oleh-oleh".

"Oleh-oleh" yang dimaksud adalah hasil pertemuan PKK tingkat kelurahan. Ketua PKK RT kami 'kan tiap bulan mengikuti pertemuan di balai desa. Kemudian beliau akan meneruskan informasi apa pun yang diperoleh kepada semua ketua dasawisma, yang akan menyampaikannya kepada anggota masing-masing.

Anggota dasawisma sekaligus merupakan anggota PKK. Jadi wajib tahu program-program PKK mulai dari tingkat RT hingga kelurahan, yang notabene adalah perpanjangan tangan dari PKK tingkat nasional. Terlebih untuk program-program yang butuh keterlibatan aktif masyarakat.

Bergerak dari Dasawisma untuk Indonesia

Selama aktif sebagai sekretaris dasawisma, "oleh-oleh" yang pernah saya alami (terima) antara lain perintah untuk menggalakkan TOGA (Tanaman Obat Keluarga), membuat kebun sayur keluarga, meningkatkan gizi keluarga, dan mengaktifkan jumantik (juru pantau jentik) mandiri. Untuk "oleh-oleh" model begini tentu butuh tindak lanjut. Tidak bisa sekadar diterima.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun