Lagi-lagi saya membatin. Ada faedahnya juga tak ada Malam Tirakatan. Jadi, Pak Man dan gerobak sampahnya bisa leluasa lewat. Perjalanannya demi membuat bersih kampung kami tak perlu terhambat. Faedah lainnya, tak ada sampah bungkus konsumsi Malam Tirakatan. Hehehe ...
***
Saya menarik napas dalam-dalam. Teringat HUT 78 RI yang bertema "Terus Melaju untuk Indonesia Maju".
Lalu, secara berganti-ganti teringat Pak Man dan pejabat yang bertanggung jawab membereskan problema persampahan di tempat saya berdomisili. Eh?
Demikianlah adanya. Tiap warga negara sesungguhnya bisa berkontribusi untuk negeri. Apa pun profesinya. Berapa pun usianya. Jadi, mari membangun bangsa dari pinggiran. Dari posisi kita masing-masing. Kita untuk Indonesia!
Salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H