Mohon tunggu...
Agustina Purwantini
Agustina Purwantini Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Aktif pula di blog pribadi www.tinbejogja.com

Pada dasarnya full time blogger, sedang belajar jadi content creator, kadang jadi editor naskah, suka buku, serta hobi blusukan ke tempat heritage dan unik.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Stasiun Yogyakarta dan Perjalanan Rahasia Presiden Soekarno

5 Agustus 2023   10:19 Diperbarui: 5 Agustus 2023   10:34 452
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Stasiun Tugu atau Stasiun Yogyakarta (Dokpri Agustina)

Misalnya kaitan Stasiun Yogyakarta (Stasiun Tugu) dengan Hotel Tugu. Pun, dengan fasilitas-fasilitas lain yang berada di sekitarnya.

Atau kalau mau ditarik lebih jauh lagi ke belakang, ada pula kisah tentang marahnya Sultan Hamengku Buwono VII gara-gara pembangunan rel kereta api yang membujur dari barat ke timur. Yang berarti membelah garis imajiner (sumbu filosofi). Sementara Kota Yogyakarta justru dibangun berdasarkan sumbu filosofi itu.

Dikisahkan bahwa Sultan Hamengku Buwono VII dengan emosional mengatakan, "Kenapa tidak sekalian saja relnya dibikin di halaman kraton?!"

Hmm. Saya paham situasi batin beliau. Seumpama menjadi beliau, reaksi saya pastilah tak jauh berbeda.

Rel yang membelah Sumbu Filosofi (Dokpri Agustina)
Rel yang membelah Sumbu Filosofi (Dokpri Agustina)
Saya mendongak. Walaupun lampu-lampu kota terang benderang, jelas tampak bahwa langit sudah sempurna kelamnya. Saya pun meninggalkan halaman stasiun. Menyeberangi jalanan padat di depannya. Yang menjemput saya menunggu di situ.

Sesaat sebelum naik ke boncengan, saya sempatkan untuk mengamati fasad bangunan Stasiun Yogyakarta. Stasiun bergaya bangunan art deco yang mulai beroperasi sejak 2 Mei 1887 itu, memang gagah dan menawan. Tak mengherankan jika pernah dilabeli sebagai stasiun terbaik se-Hindia Belanda.

Tidak mengherankan juga kalau sampai sekarang tetap menjadi stasiun idola. Terlebih letaknya strategis. Berada di antara Tugu Pal Putih dan Malioboro. Dengan demikian, sangat memudahkan wisatawan yang datang ke Yogyakarta dengan moda transportasi kereta api.

Sebagai tambahan informasi, saat ini Stasiun Yogyakarta merupakan stasiun utama, baik di Kota Yogyakarta maupun di seantero Daerah Istimewa Yogyakarta. Adapun pengelolaannya oleh Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (DAOP) VI Yogyakarta.

Lebih dari itu, Stasiun Tugu atau Stasiun Yogyakarta termasuk Cagar Budaya. Telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya melalui Keputusan Menteri No. PM. 25/PW.007/MKP/2007, SK Menteri Kebudayaan dan Pariwisata (Menbudpar) No. PM. 57/PW.007/MKP/2010, Peraturan Daerah (Perda) DIY No. 188 Tahun 2014,  dan SK Menteri No. 210/M/2015.

Penutup

Saya bersama Komunitas Malamuseum saat berkunjung ke Stasiun Yogyakarta (Dokpri Agustina)
Saya bersama Komunitas Malamuseum saat berkunjung ke Stasiun Yogyakarta (Dokpri Agustina)
Demikianlah sepenggal kisah bersejarah terkait Stasiun Yogyakarta, yang dalam KAI Access berkode YK. Saya tulis khusus untuk CLICKompasiana dalam event Click bertema Stasiun Bersejarah. Semoga berfaedah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun